Jumat, 23 Oktober 2020

ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

Rabu, 21 Oktober 2020, kelas IX/F dan IX/G
Kamis, 22 Oktober 2020, kelas IX/D dan IX/E
Jum'at, 23 Oktober 2020, kelas IX/A, IX/B dan IX/C

Pertemuan Pertama
Memahami Ketentuan Zakat Fitrah

Tujuan Pembelajaran
Setelah menyimak video pembelajaranpeserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dengan benar
2. Menunjukkan dalil naqli tentang zakat fitrah dengan benar
3. Menyebutkan hukum zakat fitrah dengan benar.
4. Menjelaskan syarat dan rukun zakat fitrah dengan benar.
5. Menjelaskan Kadar dan waktu zakat fitrah dengan benar.
6. Menjelaskan tata cara mengeluarkan zakat fitrah

Silahkan Simak Video Berikut :
(Jika video tidak muncul, silahkan simak video pada link berikut : https://youtu.be/oPgACGeEcJQ )



Setelah menyimak video pembelajaran, selanjutnya beri komentar sebagai bukti kehadiranmu dan kirim photomu sedang belajar online, japri ke WA 081279568990


Pertemuan kedua
Memahami Ketentuan Zakat Mal


Tujuan Pembelajaran
Setelah menyimak materipeserta didik diharapkan dapat:
1.
Menjelaskan pengertian zakat mal dengan benar
2.
Menunujkkan ayat al-Qur’an dan Hadits tentang zakat mal dengan benar
3.
Menyebutkan hukum zakat mal dengan benar.
4.
Menjelaskan syarat muzakki dengan benar.
5.
Menjelaskan jenis-jenis harta yang wajib dizakati dengan benar
6.
Menyebutkan nisab zakat mal sesuai jenisnya dengan benar


Zakat mal adalah zakat atas harta yang dimiliki oleh seseorang. Zakat mal dikeluarkan untuk membersihkan harta yang dimiliki dengan cara memberikannya kepada orang- orang yang berhak menerimanya dengan kadar dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh agama. Hukum mengeluarkan zakat mal adalah wajib bagi orang yang sudah memenuhi syarat-syaratnya.

Adapun syarat-syarat muzaki (orang yang berzakat)

a.       Beragama Islam.
b.      Merdeka (tidak hamba sahaya).
c.       Harta milik sempurna, tidak merupakan pinjaman pihak lain.
d.      Harta mencapai satu nisab.
Nisab adalah batas minimal jumlah harta sehingga wajib dikeluarkan zakatnya.
e.       Sudah satu tahun dimiliki.
Untuk jenis harta tertentu, hal ini tidak disyaratkan.

Harta yang Wajib Dizakatkan

Dalam kajian fiqih klasik jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya ada 5 macam, yaitu emas/perak, harta perniagaan, peternakan, pertanian, harta temuan (rikaz).

1. Emas dan Perak

Emas dan perak merupakan barang-barang berharga. Emas dan perak yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah emas dan perak yang merupakan harta simpanan. Emas dan perak yang disimpan ini wajib dikeluarkan zakatnya apabila sudah dimiliki selama satu tahun. Nisabnya adalah:
Ø  Nisab emas                    : 93,6 gr. (pendapat lain 85 gr.)
Ø  Nisab perak                   : 624 gr.
Ø  Kadar zakat keduanya  : 2,5%
Demikian halnya dengan harta simpanan yang tidak berwujud emas, misalnya berbentuk uang yang ditabung juga harus dikeluarkan zakatnya. Besar nisab dan zakatnya disamakan dengan nisab dan zakat emas.

2. Harta Perniagaan

Harta perniagaan adalah harta yang diperdagangkan. Untuk harta jenis ini disyaratkan sudah setahun dan sudah mencapai satu nisab. Nisab dihitung dari harta milik sempurna dan tidak termasuk pinjaman kepada pihak lain.
Ø  Nisab            : senilai dengan emas 93,6 gr. (pendapat lain 85 gr)
Ø  Kadar zakat : 2,5 %

3. Peternakan

Binatang ternak/piaraan yang harus dikeluarkan zakatnya adalah kambing/domba, sapi/kerbau, dan unta. Adapun perhitungan zakatnya sebagai berikut

Jenis Binatang Ternak
Nisab (ekor)
Kadar Zakat
Kambing/Domba
 40  -  120
1 ekor umur 2 tahun

121 -  200
2 ekor umur 2 tahun

201 -  300
3 ekor umur 2 tahun

Setiap bertambah 100 ekor kadar zakatnya ditambah 1 ekor
Sapi/Kerbau
30 - 39
1ekor umur 1 tahun

40 – 59
1 ekor umur 2 tahun

60 – 69
2 ekor umur 1 tahun

70 – 79
2 ekor umur 2 tahun

80 - 89
3 ekor umur 1 tahun

Setiap bertambah 30 ekor kadar zakatnya ditambah 1 ekor
Unta
Karena unta tidak dibudidayakan di Indonesia maka tidak disebutkan nisab dan zakatnya
Untuk peternakan selain yang disebutkan dalam tabel tersebut seperti unggas dan budi daya perikanan, perhitungan zakatnya disamakan dengan harta perniagaan. Nisabnya senilai dengan harga emas dan kadar zakatnya sama dengan emas.

4. Pertanian

Yang dimaksud dengan hasil pertanian dalam pembahasan fikih klasik adalah khusus yang memproduksi makanan pokok seperti beras, jagung, gandum, sagu, dan lain-lain. Zakat untuk jenis harta ini diberikan setiap panen. Jadi, tidak harus menunggu satu tahun. Ketentuannya adalah

Nisab             :  750 kg  (5 wasaq)
Kadar zakat  :  10 % (apabila tidak ada tambahan biaya untuk pengairan), 5% (apabila ada biaya untuk pengairan)
Adapun hasil pertanian/perkebunan yang bukan makanan pokok seperti tembakau, teh, karet, buah-buahan, dan lain-lain perhitungannya disamakan dengan harta perniagaan. Nisabnya senilai dengan harga emas dan kadar zakatnya sama dengan emas.


5. Harta temuan (rikaz)

Harta rikaz adalah harta terpendam yang ditemukan. Harta itu sudah tidak bertuan lagi. Kalau seseorang menemukannya, harta itu menjadi haknya. Namun, harus dikeluarkan zakatnya, yaitu 20%. Jika harta rikaz ditemukan di Indonesia, kita harus mengikuti ketentuan hukum positif di Indonesia.

Zakat Profesi

Zakat profesi dibahas tersendiri karena wacana mengenai zakat jenis ini masih tergolong baru. Para ulama salaf (terdahulu) tidak merumuskan adanya zakat profesi karena pada waktu mereka berijtihad tentang zakat, belum ada profesi yang beragam seperti yang ada pada zaman modern ini. Jenis profesi seperti olahragawan, dokter, guru, dosen, wartawan, pengacara, artis, presenter, bintang iklan, dan lain-lain dapat mendatangkan pendapatan yang bisa sepadan dengan para pedagang, peternak, dan petani. Bahkan, sangat mungkin pendapatan mereka lebih besar. Untuk itu, para ulama khalaf (sekarang) berijtihad bahwa pendapatan dari para profesional itu juga harus dikeluarkan zakatnya dengan ketentuan nisabnya sama dengan emas dan kadar zakatnya 2,5%. Teknis pemberiannya bisa setiap tahun, setiap bulan, atau setiap saat mendapatkannya.

Orang yang Berhak Menerima Zakat (mustahiq)

Sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. at-Taubah/9 ayat 60 zakat disalur­ kan untuk 8 (delapan) golongan.

 Ayo Belajar Quran: Tafsir Q.S. At-Taubah ayat 60

 Artinya: “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya,untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah Swt., dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (Q.S. at-Taubah/9: 60)

Dari penjelasan tersebut zakat itu secara rinci diperuntukkan kepada :

Fakir
Fakir ialah orang yang memiliki harta sangat sedikit, tidak mempunyai pekerjaan, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Miskin
Miskin ialah keadaan orang yang mempunyai sedikit harta dan penghasilan, serta tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Amil
Amil ialah orang yang mempunyai tugas untuk mengurus zakat mulai dari pengumpulan sampai kepada pembagiannya.
Muallaf
Muallaf ialah orang yang hatinya masih lemah, seperti baru saja masuk Islam. Zakat muallaf ini untuk memantapkan hatinya.
Riqab
Pada zaman awal perkembangan Islam, zakat digunakan juga untuk menghapus sistem perbudakan dengan cara memerdekakan budak dari majikannya. Setelah dimerdekakan, budak itu mempunyai kebebasan hidup sebagaimana layaknya.
Gharim
Gharim ialah orang yang mempunyai banyak hutang. Hutang itu bukan untuk maksiat tetapi untuk kebaikan. Contohnya orang hutang untuk berdagang kemudian bangkrut.
Sabilillah
Sabilillah ialah segala usaha yang bertujuan untuk menegakkan agama Allah, seperti pengembangan pendidikan, kesehatan, dakwah, panti asuhan, dan lain-lain.
Ibnu Sabil
Ibnu sabil ialah orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan dan perjalanan yang dilakukan itu bukan untuk maksiat, seperti menuntut ilmu, berdakwah, silaturrahmi dan lain-lain.

Setelah membaca materi, selanjutnya beri komentar di blog sebagai bukti kehadiranmu


Pertemuan ketiga

Memahami Hikmah Zakat

 

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui Metode Discovery Learning,

peserta didik diharapkan dapat:

1.

Menyebutkan mustahik berdasarkan Q.S. at-Taubah/9:60 dengan benar.

2.

Menyebutkan hikmah zakat dengan benar

3.

Mempraktikkan ketentuan Zakat  dengan benar.

Orang yang Berhak Menerima Zakat (mustahiq)

 

Sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. at-Taubah/9 ayat 60 zakat disalur­ kan untuk 8 (delapan) golongan.

 Tafsir Ibnu Katsir Surah At-Taubah ayat 60 | alqur'anmulia

 Artinya: “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya,untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah Swt., dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (Q.S. at-Taubah/9: 60)

 

Dari penjelasan tersebut zakat itu secara rinci diperuntukkan kepada :

Fakir

Fakir ialah orang yang memiliki harta sangat sedikit, tidak mempunyai pekerjaan, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Miskin

Miskin ialah keadaan orang yang mempunyai sedikit harta dan penghasilan, serta tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Amil

Amil ialah orang yang mempunyai tugas untuk mengurus zakat mulai dari pengumpulan sampai kepada pembagiannya.

Muallaf

Muallaf ialah orang yang hatinya masih lemah, seperti baru saja masuk Islam. Zakat muallaf ini untuk memantapkan hatinya.

Riqab

Pada zaman awal perkembangan Islam, zakat digunakan juga untuk menghapus sistem perbudakan dengan cara memerdekakan budak dari majikannya. Setelah dimerdekakan, budak itu mempunyai kebebasan hidup sebagaimana layaknya.

Gharim

Gharim ialah orang yang mempunyai banyak hutang. Hutang itu bukan untuk maksiat tetapi untuk kebaikan. Contohnya orang hutang untuk berdagang kemudian bangkrut.

Sabilillah

Sabilillah ialah segala usaha yang bertujuan untuk menegakkan agama Allah, seperti pengembangan pendidikan, kesehatan, dakwah, panti asuhan, dan lain-lain.

Ibnu Sabil

Ibnu sabil ialah orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan dan perjalanan yang dilakukan itu bukan untuk maksiat, seperti menuntut ilmu, berdakwah, silaturrahmi dan lain-lain.

 

 

Hikmah Zakat

Hikmah dari zakat antara lain:

1.      Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt.

2.      Mengurangi kesenjangan sosial antara yang kaya dengan yang miskin.

3.      Menyucikan diri dari dosa dan memurnikan jiwa (tazkiyatun nafs)

4.      Menumbuhkan sifat dermawan dan mengikis sifat kikir.

5.      Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.

6.      Menolong, membantu dan membina kaum dhu’afa(orang yang lemah secara ekonomi) maupun mustahiq lainnya ke arah kehidupan yang lebih sejahtera.

7.      Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera, rukun, dan damai.

 

Mempraktikkan ketentuan Zakat:

 

Setiap muslim yang memenuhi syarat berkewajiban mengeluarkan zakat fitrah. Zakat fitrah dilaksanakan setahun sekali, yaitu sejak awal ramadan sampai sebelum shalat idul fitri. Menunaikan zakat fitrah termasuk bagian dari rukun Islam. Apabila seseorang melaksanakan zakat fitrah maka keislamannya akan menjadi sempurna.

 

Di samping bernilai ibadah, zakat juga memiliki fungsi sosial yaitu sebagai bentuk solidaritas kepada fakir miskin. Sudah menjadi sunnatullah, bahwa setiap orang memiliki perbedaan rezeki sebagai akibat dari perbedaan keahlian, potensi, kemampuan dan nasib. Dengan adanya zakat, kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan miskin bisa dipersempit

 

Zakat juga merupakan wujud syukur kepada Allah Swt. Lebih dari itu zakat akan membersihkan harta dari kotoran. Mengapa demikian? Karena pada hakikatnya setiap harta yang kita miliki ada hak orang lain. Jika harta sudah dizakati, maka menjadi bersih. Tubuh yang diberi makan harta yang bersih akan sangat mudah diajak beribadah dan beramal shalih. Sebaliknya tubuh yang diberi makan harta yang tidak bersih menjadi berat ketika diajak beribadah dan beramal shalih

Setelah membaca materi, selanjutnya beri komentar di blog sebagai bukti kehadiranmu