Rabu, 24 November 2021

KD 3.13 Pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Daulah Umayyah

 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI KELAS VIII

Senin, 22 November 2021, Kelas VIII/D ( 08.30 - 09.30 ) 

Selasa, 23 November  2021, Kelas VIII/B ( 08.30 - 09.30 ) & Kelas VIII/A ( 09.30-10.30 )

Kamis, 25 November 2021, Kelas VIII/F ( 08.30-09.30 ) & Kelas VIII/C ( 09.30-10.30 )

Jum’at, 26 November 2021, Kelas VIII/E ( 08.30-09.30 )

Kompetensi Dasar : 3.
13  Pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Daulah Umayyah

Materi : https://www.youtube.com/watch?v=sKJ8KbQOCYE

Pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Daulah Umayyah

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Melalui pembelajaran daring dengan aplikasi Simaskot,Blogger dan Whatsapp, peserta didik dapat:

Menjelaskan pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Daulah Umayyah

Assalamu'alaikum, apa khabar anak-anak sholeh & sholehah, smg kita semua dalam lindungan Allah Swt dan sdh melaksanakan sholat subuh, sholat dhuha dan muroja'ah, selanjutnya silahkan buka blog guru mapel sesuai jadwal, ikuti petunjuknya, tetap semangat

1. Daulah Umayyah I ( Periode Damaskus)

Sejarah pemerintahan bani Umayyah terbagi menjadi dua periode. Periode pertama pada tahun 661 – 750 M di Damaskus (Umayyah I). Periode kedua pada tahun 750 – 1031 M di Andalusia (Umayyah II). Pemerintahan bani Umayyah I berada di Damaskus (Syria) selama kurang lebih 90 tahun yakni 661 – 750 M.

Pendiri pemerintahan bani Umayyah adalah Muawiyah ibn Abi Sufyan ibn Harb ibn Umayyah.

Selama pemerintahan telah berganti 14 khalifah sebagai berikut.

a.

Muawiyah I (Muawiyah ibn Abi Sufyan) 41-60 H atau 661-679 M

b.

Yazid I ( Yazid ibn Muawiyah): 60-64 H atau 680-683 M

c.

Muawiyah II ( Muawiyah ibn Yazid): 64 H atau 683 M

d.

Marwan I (Marwan ibn Hakam): 64-65 H atau 683-684 M

e.

Abdul malik ibn Marwan: 65-86 H atau 684-705 M

f.

Al Walid I ( Al Walid ibn Abd Malik): 86-97 H atau 705-715 M

g.

Sulaiman ibn Abdul Malik: 97-99 H atau 715-717 M

h.

Umar II (Umar ibn Abdul Aziz): 90-101 atau 717-719 M

i.

Yazid II (Yazid ibn Abdul Malik): 102-106 H atau 720-724 M

j.

Hisyam ibn Abdul Malik: 105-125 H atau 724-743 M

k.

Al Walid III (Walid ibn Yazid): 126-127 H atau 743-744 M

l.

Yazid III ( Yazid ibn Walid): 127 H atau 744 M

m.

Ibrahim ibn Walid: 127 H atau 744 M

n.

Marwan II (Marwan ibn Muhamad):127-133 H atau 745-750 M

 

Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, kota Mekah dan Madinah menjadi tempat berkembang musik, lagu, dan puisi. sementara Basrah dan Kufah menjadi pusat aktivitas keilmuan di dunia Islam. Pada masa pemerintahan al-Walid, Damaskus mengalami kemajuankemajuan sehingga keadaan rakyat relatif damai dan sejahtera. Di antara kemajuan-kemajuan tersebut adalah telah dibangun rumah sakit bagi penderita penyakit kronis dan rumah-rumah penderita lepra; penyeragaman bahasa sehingga semua administrasi publik harus berubah dari Bahasa Yunani ke Bahasa Arab; pencetakan uang emas Islam; dan pengembangan sistem layanan pos dengan menggunakan kuda antara Damaskus dengan propinsi-propinsi lain.

Ilmu-ilmu yang berkembang antara lain sebagai berikut.

a.

Ilmu agama berupa perkembangan ilmu Al-Qur’an, hadis, dan fikih. Perkembangan ilmu hadis sampai berhasil melakukan pembukuan hadis pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz.

b.

Ilmu sejarah dan geografi yang mempelajari tentang perjalanan hidup, kisah dan peristiwa

c.

Ilmu bahasa yang mempelajari bahasa, seperti nahwu, sharaf dan sebagainya.

d.

Ilmu filsafat berupa ilmu mantik, kimia, stronomi, berhitung, serta kedokteran.

e.

Ilmu kimia, kedokteran, dan astrologi. Dokter pertama yang tercatat dalam sejarah adalah al-Haris ibn Kaladah berasal dari kota Thaif.

f.

Seni rupa berupa arabesque atau dekorasi orang Arab. Seni ini membawa dampak dekorasi Islam menggunakan motif tanaman atau garis geometris.

g.

Musik. Perkembangan pesat terjadi pada masa pemerintahan kedua yaitu Yazid ibn Muawiyah. Festifal musik sering diselenggarakan dan penyanyi atau musisi juga diundang ke istana untuk memeriahkan pesta kerajaan.

.

2. Daulah Umayyah II (Periode Andalusia)

Pemerintahan Bani Umayyah I telah berakhir dan digantikan pemerintahan baru yaitu dari bani Abbasiyah. Berakhirnya kekuasaan bani Umayyah ditengarai karena dua faktor, yaitu faktor internal dari kekuasaan sendiri dan faktor eksternal adanya kekuatan dari Bani Abbas yang memberontak dan merebut kekuasaan. Pada saat pemerintahan bani Umayyah berakhir, ada salah seorang keluarga Bani Umayyah yang berhasil melarikan diri ke Andalusia (Spanyol). Ia adalah Abdurrahman ibn Muawiyah ibn Hisyam yang dikenal dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil (pendatang baru).

Setelah melalui perjalanan dan perjuangan yang panjang dan berliku akhirnya Abdurrahman ad-Dakhil berhasil mendirikan dinasti Umayyah di Andalusia. Keuletan dan kebijaksanaan Abdurrahman ad-Dakhil menjadikan cahaya Islam mulai nampak kembali. Ia membangun Cordova menjadi kota yang megah dan menjadikannya Pusat kekuasaan Muawiyah periode Andalusia.

Pemerintahan Bani Umayyah II memiliki 16 khalifah yaitu:

a.

Abdurrahman ad-Dakhil (Abdurrahman I): 756 – 788 M

b.

Hisyam ibn Abdurrahman (Hisyam I): 788 – 796 M

c.

Al Hakam ibn Hisyam (al Hakam I): 796 – 822 M

d.

Abdurrahman al Ausat (Abdurrahman II): 822 – 852 M

e.

Muhammad ibn Abdurrahman (Muhammad I): 852 – 886 M.

f.

Munzir ibn Muhammad: 886 – 888 M

g.

Abdullah ibn Muhammad: 888 – 912 M

h.

Abdurrahman an Nasir (Abdurrahman III): 912 – 961 M

i.

Hakam al Muntasir (al Hakam II): 961 – 976 M

j.

Hisyam II: 976 – 1009 M

k.

Muhammad II: 1009 – 1010 M

l.

Sulaiman: 1013 – 1016 M

m.

Abdurrahman IV: 1016 – 1018 M

n.

Abdurrahman V: 1018 – 1023 M

o.

Muhammad III: 1023 – 1025 M

p.

Hisyam III: 1027 – 1031 M

 

Ilmuwan muslim pada masa Umayyah II antara lain:

a.

Abu al Qasim al Zahrawi, ahli kedokteran, perintis ilmu penyakit telinga dan penyakit kulit. Bukunya karyanya berjudul al-Tashrif li man ‘ajaza ‘an al-Ta’lif. Buku tersebut menjadi rujukan di universitas-universitas Eropa

b.

Ahmad ibn Ilyas al-Qurtubi, ahli kedokteran

c.

Abu al-Qasim Abbas ibn Farnas, ahli astronomi dan kimia

d.

Abu Ubaidah, astrolog dan ahli hitung, beliau dikenal dengan nama sahih al-Qiblat karena sering mengerjakan penentuan arah kiblat

e.

Abu Marwan Abdul Malik ibn Habid, ahli sejarah, penyair dan nahwu sharaf. Buku beliau berjudul al-tarikh

f.

Abu Bakar Muhammad ibn Umar, ahli sejarah. Bukunya berjudul Tarikh iftitah al-Andalus

g.

Uraib ibn Saad, ahli sejarah yang meringkas Tarikh al-Tabari dan menambahkan al-Maghrib serta Andalusia

h.

Hayyan ibn Khallaf ibn Hayyan, ahli sejarah dan sastra. Karyanya, al-Muktabis fi tarikh rija’al-Andalus dan al-Matin.

i.

Abu al-Walid Abdullah ibn Muhammad ibn al Faradhi, seorang ahli sejarah dan penulis biografi ulung. Buku karyanya berjudul Tarikh Ulama’i al-Andalus

 

Pentingnya Ilmu Pengetahuan bagi Anak Indonesia:

Ø  Allah Swt. akan meninggikan derajat orang yang berilmu

Ø  Allah mengatakan bahwa orang yang berilmu yang akan dapat menerima pelajaran (lihat Q.S. az-Zumar ayat 9)

Ø  Ilmu yang bermanfaat akan menjadi amal jariyah.

Ø  Menjadi remaja yang percaya diri.

Ø  Dapat melakukan perubahan bagi Indonesia agar sejajar dengan negara-negara maju.

Ø  Menjadi remaja yang berkualitas untuk dapat membangun negara Indonesia.

Ø  Dapat mengajarkan ilmu yang dimiliki kepada orang lain.

Ø  Dapat mengembalikan kejayaan Islam di negara Indonesia.

Petunjuk Soal: Kerjakan di kertas selembar/HVS/Folio

1. Sejarah pemerintahan bani Umayyah terbagi menjadi dua periode. Jelaskan dengan singkat!

2. Tuliskan nama ilmuan muslim ahli astronomi dan kimia

3. Sebutkan tiga manfaat dari belajar

Laporkan hasil tugas kalian photo sedang mengerjakan latihan (seragam sesuai hari), japri ke wa 081279568990

Jumat, 19 November 2021

POST TEST 3.10 SUJUD SYUKUR, SUJUD SAHWI & SUJUD TILAWAH

POST TEST 3.10   https://forms.gle/hjs7PeeDbmcsTFyV6

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI KELAS VIII

 Senin, 15 November 2021, Kelas VIII/D ( 08.30 - 09.30 ) 

Selasa, 16 November  2021, Kelas VIII/B ( 08.30 - 09.30 ) & Kelas VIII/A ( 09.30-10.30 )

Kamis, 18 November 2021, Kelas VIII/F ( 08.30-09.30 ) & Kelas VIII/C ( 09.30-10.30 )

Jum’at, 19 November 2021, Kelas VIII/E ( 08.30-09.30 )

 Kompetensi Dasar : 3.10  Sujud Syukur, Sujud Sahwi, dan Sujud Tilawah

Materi : Post Test 3.10

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Melalui pembelajaran daring dengan aplikasi Simaskot,Blogger dan Whatsapp, peserta didik dapat:

Mengerjakan post test 3.10

Assalamu'alaikum, apa khabar anak-anak sholeh & sholehah, smg kita semua dalam lindungan Allah Swt dan sdh melaksanakan sholat subuh, sholat dhuha dan muroja'ah, selanjutnya silahkan buka blog guru mapel sesuai jadwal, ikuti petunjuknya, tetap semangat

Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar1

1.

Perhatikan pernyataan berikut! (1) Menundukkan kepala. (2) Merendahkan diri. (3) Merendahkan hati. (4) Meletakkan dahi.

Pernyataan yang memuat makna sujud ditunjukkan oleh nomor ... .

A. (1), (2), dan (3)

B. (1), (2), dan (4)

C. (1), (3), dan (4)

D. (2), (3), dan (4)

2.

Berikut ini yang bukan merupakan sifat sujud Nabi Muhammad saw adalah ... .

A. menempelkan dahi dan hidung di lantai

B. menempelkan kedua lutut di lantai

C. merenggangkan dua kaki

D. merapatkan tumit

3.

Perhatikan ilustrasi berikut! Suatu ketika Andi melaksanakan salat berjamaah di masjid. Ketika sedang membaca ayat Al-Qur’an, tiba-tiba imam bertakbir kemudian sujud. Setelah itu imam berdiri dan melanjutkan membaca ayat AlQur’an kembali lalu takbir untuk rukuk. yang dimaksudkan dalam ilustrasi tersebut adalah sujud ... .

A. rukun

B. syukur

C. sahwi

D. tilawah

4.

Perhatikan ilustrasi berikut! Suatu ketika Sari mengikuti salat berjamaah. Namun ia menjadi makmum masbuk. Saat itu imam sudah duduk tawaruk pada rakaat terakhir. Sari pun segera mengikuti imam. Tiba-tiba imam sujud dua kali lalu salam. Apakah yang harus dilakukan Sari?

A. menepuk tangan tiga kali mengingatkan kesalahan imam.

B. Sari membatalkan salat dan melanjutkan salat sendiri

C. mengikuti imam yang melaksanakan sujud sahwi.

D. langsung berdiri melanjutkan salat

5.

Perhatikan ilustrasi berikut! Arman melaksanakan salat Zuhur sendiri karena terlambat mengikuti jamaah. Pada waktu selesai mengerjakan rakaat terakhir, Arman ragu apakah ia sudah mengerjakan empat rakaat ataukah baru tiga rakaat. Apakah yang harus dilakukan Arman?

A. meyakini tiga rakaat dan menambah satu rakaat.

B. mengulangi salat dari awal lengkap empat rakaat.

C. menambah satu rakaat dan mengakhiri dengan sujud sahwi.

D. meyakini empat rakaat dan mengakhirinya dengan sujud sahwi

6.

Perhatikan pernyataan berikut! Sujud ini hanya dilakukan satu kali. Sujud ini hanya dilaksanakan di luar salat. Bisa dilakukan secara spontan tanpa harus suci dari hadas. yang dimaksudkan pada pernyataan tersebut adalah sujud ... .

A. rukun

B. syukur

C. sahwi

D. tilawah

7.

Ketika mendapat nikmat atau terhindar dari musibah, umat Islam dianjurkan untuk melakukan sujud syukur. Adapun yang bukan menjadi penyebab dilaksanakannya sujud tersebut adalah… .

A. melihat penderitaan orang lain

B. menyadari besarnya nikmat dari Allah Swt.

C. terhindar dari bahaya kesusahan yang besar

D. membandingkan penderitaan orang dengan kita

8.

Berikut ini sifat yang bisa dimiliki remaja apabila banyak mengamalkan sujud, kecuali ...

A. memiliki sikap tawaduk.

B. jauh dari sikap takabur.

C. toleran terhadap perbedaan.

D. rendah diri di hadapan orang lain.

9.

Perhatikan bacaan berikut! ُ

 

 

 

Bacaan ini dibaca pada waktu melaksanakan sujud ... .

A. li ta’rif

B. syukur

C. tilawah

D. sahwi

10.

Perhatikan ilustrasi berikut berikut! 1) Andi bersujud sewaktu mendengar berita saudaranya selamat dari musibah kecelakaan. 2) Sari sujud dua rakaat sebelum salam karena lupa tidak melakukan duduk tahiyat awal sewaktu salat maghrib. 3) Arman bersujud sewaktu membaca Q.S. al-Alaq: 19. 4) Susi bersujud karena berhasil menjuarai salah satu lomba Pentas PAI. Bacaan َّ:

 

 

dibaca pada kondisi nomor...

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (3) dan (4)

 

Jumat, 12 November 2021

KD 3.10 SUJUD SYUKUR, SUJUD SAHWI, DAN SUJUD TILAWAH

 

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI KELAS VIII

Senin, 08 November 2021, Kelas VIII/D ( 08.30 - 09.30 ) 

Selasa, 09 November  2021, Kelas VIII/B ( 08.30 - 09.30 ) & Kelas VIII/A ( 09.30-10.30 )

Kamis, 11 November 2021, Kelas VIII/F ( 08.30-09.30 ) & Kelas VIII/C ( 09.30-10.30 )

Jum’at, 12 November 2021, Kelas VIII/E ( 08.30-09.30 )

Kompetensi Dasar : 3.
10  Sujud Syukur, Sujud Sahwi, dan Sujud Tilawah

Materi : Pertemuan Pertama

Pengertian dan tata cara sujud

Macam-macam sujud di luar sholat

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Melalui pembelajaran daring dengan aplikasi Simaskot,Blogger dan Whatsapp, peserta didik dapat:

Menjelaskan pengertian dan tata cara sujud

Menjelaskan macam-macam sujud di luar sholat

Assalamu'alaikum, apa khabar anak-anak sholeh & sholehah, smg kita semua dalam lindungan Allah Swt dan sdh melaksanakan sholat subuh, sholat dhuha dan muroja'ah, selanjutnya silahkan buka blog guru mapel sesuai jadwal, ikuti petunjuknya, tetap semangat

1. Pengertian Sujud

Secara maknawi sujud berarti tunduk dan merendahkan diri. Maksudnya adalah tunduk dan menyembah kepada Allah Swt.

Di luar shalat ada beberapa sujud yang dianjurkan agar dilakukan oleh seorang muslim, yaitu sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah.

Tata cara bersujud .

a. Menempelkan dahi dan hidung di lantai, b. Meletakkan kedua tangan di lantai sejajar dengan pundak dan telinga, c. Merapatkan jari-jari tangan dan menghadapkannya ke arah kiblat, d. Mengangkat kedua lengan serta membentangkan keduanya sehingga jauh dari lambung. Khusus untuk perempuan, ada sebagian ulama yang menyunahkan untuk merapatkan kedua tangannya ke ketiak, e. Menempelkan kedua lutut di lantai, f. Merenggangkan betis dengan paha dan merenggangkan paha dengan perut, g. Meletakkan ujung-ujung kaki dan ditekuk sehingga ujung-ujungnya menghadap kiblat, h. Merapatkan tumit, i. Melakukan semua gerakan sujud dengan sungguh-sungguh.

2. Macam-Macam Sujud di Luar Shalat

a. Sujud Syukur

Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan sebagai perwujudan dari rasa syukur. juga bisa dilakukan karena terhindar dari bahaya kesusahan yang besar.

Sujud syukur dilakukan dengan meletakkan semua anggota sujud yang terdiri dari dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki di lantai. sujud syukur cukup dilakukan dengan sekali sujud. Bacaan doa dalam sujud syukur terdiri atas tasbih, tahmid, dan doa.

b. Sujud Sahwi

Secara bahasa sahwi berarti lupa terhadap sesuatu atau lalainya hati terhadap suatu perkara.

Dari Abu Said al-Khudzri, ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, ”Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalat nya, dan tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat , tiga atau empat rakaat, maka buanglah keraguan dan ambillah yang pasti, kemudian sujud dua kali sebelum salam.” (H.R. Muslim).

Sebab dilaksanakannya sujud sahwi adalah : 1). ragu jumlah rakaat yang dikerjakan, 2). rakaat yang dikerjakan kurang, 3). rakaat yang dikerjakan berlebih, 4). Lupa tahiyat awal.

Sujud Sahwi dilakukan sebelum salam dengan cara melaksanakan dua kali sujud terlebih dahulu, sebelum salam.

Sujud sahwi dilakukan setelah salam , dalam keadaan seperti ini, shalat tidak perlu diulang. Cukup menggenapi rakaat shalat yang kurang, lalu melakukan dua kali sujud sebelum salam.

Jika terjadi karena kelebihan rakaat, cukup bertakbir kemudian sujud dua kali dan diakhiri salam.

Baik sebelum maupun sesudah salam, sujud sahwi diawali dengan bacaan takbir, diiringi gerakan sujud, bangkit duduk iftirasy di antara dua sujud, sujud kedua, bangkit dari sujud dalam keadaan duduk tawarru‘, dan diakhiri dengan salam.

Bacaan sujud sahwi, “ Maha Suci Zat yang tidak pernah tidur dan lupa”.

Jika dilaksanakan dalam shalat jamaah, makmum wajib mengikuti sujud sahwinya imam. Seandainya ada penyebab yang mengharuskan dilakukannya sujud sahwi, sedang imam tidak melakukannya, makmum tidak boleh melakukan sujud sahwi sendiri. Setelah shalat selesai, makmum bisa menyampaikan adanya penyebab sujud sahwi kepada imam. Setelah itu baru dilaksanakan sujud sahwi bersama.

c. Sujud Tilawah

Secara bahasa sujud tilawah berarti sujud bacaan. Sujud tilawah dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah (a sajdah).

Sujud Tilawah dapat dilakukan di dalam shalat ataupun di luar shalat. Jika dilakukan di dalam shalat, sujud dilakukan mengikuti imam. Jika imam sujud ketika membaca ayat sajdah, maka makmum ikut sujud. Jika imam tidak sujud, makmum juga tidak sujud.

Artinya: “Dari Ibnu Umar,”Sesungguhnya Nabi saw pernah membaca AlQur’an di depan kami. Ketika bacaannya sampai ayat sajdah, beliau takbir, lalu sujud, maka kami pun sujud bersama-sama beliau” (H.R. at-Tirmiz|i).

Terdapat 15 ayat-ayat sajdah dalam Al-Qur’an.

No

Nama Surah

No

Nama Surah

No

Nama Surah

1

Q.S. al-A’rāf/7 :  206

6

Q.S. Maryam/19 : 58

11

Q.S. Sad/38 : 24

2

Q.S. ar-Ra’du/13 : 15

7

Q.S. al-Hajj/22 : 77

12

Q.S. Fussilat/41 : 38

3

Q.S. an-Nahl/16 : 49

8

Q.S. al-Furqān/25 : 60

13

Q.S. an-Najm/53 : 62

4

Q.S. Al-Isrā’/17 : 109

9

Q.S. an-Naml/ 27 : 25

14

Q.S. al-Insyiqāq/84 : 21

5

Q.S. al-Hajj/22 : 18

10

Q.S. al-Sajdah/32  : 15

15

Q.S. al-‘Alaq/96 : 19

 

Jika dilaksanakan di dalam shalat, sujud tilawah dilakukan dengan cara  : bertakbir setelah dibacanya ayat sajdah tanpa mengangkat tangan dilanjutkan dengan sujud satu kali. Setelah itu bangun dari sujud untuk berdiri lagi dan melanjutkan salat.

Jika bacaan ayat Al-Qur’an dalam shalat belum selesai, bacaan dilanjutkan sampai selesai, kemudian dilanjutkan rukuk. Adapun jika bacaan ayat sudah selesai, setelah bangun dari sujud, langsung dilanjutkan dengan rukuk. Sementara jika dilakukan di luar shalat, ada beberapa pendapat sebagai berikut;

1) Pendapat yang menyatakan bahwa sujud tilawah, baik di dalam maupun di luar salat, harus dilakukan dalam keadaan suci dari hadas dan najis. Ada rukun yang harus diikuti oleh orang yang membaca atau mendengar bacaan ayat sajdah.

Rukun sujud tilawah terdiri dari niat, takbiratul ihram, sujud, dan salam.

Selain itu, dalam sujud disyaratkan agar dilakukan dengan menghadap kiblat serta menutup aurat.

2) Pendapat yang menyatakan bahwa pelaksanaan sujud tilawah di luar shalat tidak mensyaratkan keadaan suci dari hadas dan najis.

Pendapat ini juga berpandangan bahwa takbiratulihram, salam, dan menghadap kiblat tidak disyariatkan dalam sujud tilawah. Pendapat ini berpandangan bahwa persoalan-persoalan tersebut bersifat mubah.

adapun bacaan sujud tilawah sebagaimana riwayat dari Aisyah dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmiz|i adalah sebagai berikut “Wajahku bersujud kepada Zat yang menciptakannya dan menjadikan untuknya pendengaran dan penglihatan dengan kekuasaan dan kekuatan-Nya”

 

Petunjuk Soal: Kerjakan di kertas selembar/HVS/Folio

1. Jelaskan pengertian sujud

2. Jelaskan tata cara sujud

3. Sebutkan macam-macam sujud di luar shalat

Laporkan hasil tugas kalian photo sedang mengerjakan latihan (seragam sesuai hari), japri ke wa 081279568990