Jumat, 23 Agustus 2019

Pengertian dan nama-nama kitab Allah

Senin, 19 Agustus 2019, Kelas VIII/E
Selasa, 20 Agustus 2019, Kelas VIII/G
Rabu, 21 Agustus 2019, kelas VIII/D dan VIII/B 
Kamis, 22 Agustus 2019, kelas VIII/F dan VIII/A
Jum'at, 23 Agustus 2019, kelas VIII/C

Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah Swt.
Iman kepada kitab Allah Swt berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul- Nya.

firman Allah dalam Q.S. al-Māidah /5 : 16
Artinya:“Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridlaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin- Nya dan menunjukkan ke jalan yang lurus.” (Q.S. al-Māidah /5 :16)

1.


Nama-nama Kitab Allah Swt. dan Rasul Penerimanya

Ada 4 kitab yang diturunkan oleh Allah Swt ke dunia ini. Allah Swt juga memberikan nama-nama untuk kitab-kitab-Nya tersebut. Secara berurutan mulai dari yang pertama kali diturunkan hingga saat ini, keempat kitab yang wajib kita yakini adalah : Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur’ān.


a.




























b.









c.
























d.
Kitab Taurat (diturunkan pada abad ke-12SM)
Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa a.s pada abad ke-12 SM. NamaTaurat berarti hukum atau syariat. Pada saat itu Nabi Musa a.s diutus oleh Allah Swt untuk berdakwah kepada bangsa Bani Israil. Oleh karena itu, tepat sekali kalau kita meyakini bahwa kitab Taurat diperuntukka nsebagai  pedoman dan petunjuk hidup bagi kaum Bani Israil saat itu. Adapun bahasa yang digunakan dalam kitab Taurat adalah bahasa Ibrani.
firman Allah dalam Q.S. al-Mu’minun/23 : 49  :
Artinya : “Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada  Musa  a.s  Kitab (Taurat), agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk. “ (Q.S. al- Mu’minūn/23 : 49 )

Adapun pokok-pokok ajaran yang ada dalam Kitab Taurat yang diturunkan di Bukit Sinai tersebut adalah sebagai berikut:
1.          Perintah untuk mengesakan Allah Swt.
2.          Larangan menyembah patung/ berhala.
3.          Larangan menyebut nama Allah Swt dengan sia-sia.
4.          Perintah menyucikan hari Sabtu.
5.          Perintah menghormati kedua orang tua.
6.          Larangan membunuh sesama manusia.
7.          Larangan berbuat zina.
8.          Larangan mencuri.
9.          Larangan menjadi saksi palsu.
10.      Larangan mengambil hak orang lain.

Kitab Zabur (diturunkan pada abad ke-10 SM)
Kitab Zabur diturunkan Allah Swt kepada Nabi Daud a.s untuk bangsa Bani Israil atau umat Yahudi. Kitab ini diturunkan pada abad 10 SM di daerah Yerusalem. Adapun kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti.
Firman Allah Swt dalam QS. Al-Isrā/17 :55 :
Artinya : “Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian Nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud. “ (QS. Al-Isrā/17 :55).

Kitab Injil (diturunkan pada abad ke-1 M)
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s pada permulaan abad 1 M. Kitab Injil diwahyukan di daerah Yerusalem. Kitab ini ditulis pada awalnya dengan menggunakan bahasa Suryani. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa a.s., yakni kaum Nasrani.
Firman Allah Swt dalam Q.S. Maryam/19 : 30:
Artinya : Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19 : 30)
Kitab Injil berisi ajaran pokok yang sama dengan kitab-kitab sebelumnya. Namun, ada yang menghapus sebagian ajaran Kitab Taurat yang sudah tidak sesuai dengan zaman  itu. 
Secara umum Kitab Injil berisi tentang :
1.    Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt.
2.    Membenarkan keberadaan Kitab Taurat.
3.    Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
4.    Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa a.s., yaitu Nabi Muhammad saw. (di samping ada di Kitab Injil, penjelasan ini juga terdapat dalam Kitab Taurat)

Kitab al-Qur’ān (diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun 611-632 M)
Kitab al-Qur’ān merupakan kitab yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi dan Rasul yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. Kitab Suci al- Qur’ān diturunkan Allah Swt sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
Firman Allah Swt dalam Q.S. Ăli ‘Imrān/3 : 3
Artinya: “Dia menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ăli ‘Imrān/3 : 3)
Setelah wahyu pertama yang diturunkan di Gua Hira tersebut, turunlah wahyu-wahyu berikutnya sampai seluruhnya diturunkan oleh Allah Swt. Secara umum pokok-pokok ajaran yang terkandung dalam al-Qur’ān adalah :
1.    Aqidah (keyakinan), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, seperti mengesakan Allah Swt dan meyakini malaikat-malaikat Allah Swt.
2.    Akhlak (budi pekerti), yaitu berkaitan dengan pembinaan akhlak mulia dan menghindari akhlak tercela.
3.    Ibadah, yakni yang berkaitan dengan  tata  cara beribadah seperti śalat, zakat, dan ibadah yang lainnya.
4.    Muamalah, yakni berkaitan dengan tata cara berhubungan kepada sesama manusia.
5.    Tarikh (sejarah), yaitu kisah orang-orang dan umat terdahulu.



Al-Qur’ān sebagai Kitab Suci Umat Islam

Al-Qur’ān merupakan kitab suci dari Allah Swt yang terjamin kemurniannya. Maksudnya, sejak awal diturunkan sampai sekarang bacaan al-Qur’ān dan isinya tidak mengalami perubahan, baik penambahan maupun pengurangan. Allah Swt telah menjamin kemurnian al-Qur’ān ini sebagaimana tertuang dalam firman-Nya :

Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’ān dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya “. (Q.S. al-¦ijr/15 : 9).
Dalam sejarah tercatat bahwa al- Qur’ān tidak diturunkan sekaligus kepada Rasulullah saw. Seluruh ayat- ayat al-Qur’ān diturunkan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dalam kurun  waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari atau + 23 tahun.
Jumlah surat dalam al-Qur’ān sebanyak 114 surat. Ditinjau dari masa turunnya, surat yang diturunkan sebelum Rasulullah Saw hijrah ke Madinah dinamakan surah Makiyyah sedangkan surat yang diturunkan setelah hijrah ke Madinah disebut surah Madaniyyah.

Perbedaan Kitab dengan Suhuf
Wahyu-wahyu Allah Swt yang diterima oleh para rasul dalam perkembangannya ada yang dibukukan berbentuk kitab dan ada yang tidak dibukukan atau berbentuk suhuf yaitu lembaran-lembaran terpisah. Namun, keduanya sama-sama berisi firman Allah Swt yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul.
Keterangan yang menyatakan bahwa suhuf itu benar adanya adalah firman Allah Swt berikut ini :

Artinya :“Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’lā/87 : 18 – 19 ).
Secara rinci para Nabi dan Rasul yang menerima Suhuf dari Allah Swt adalah :
     a. Nabi Ibrahim menerima 10 suhuf.
      b. Nabi Musa menerima 10 suhuf.

Kitab dan Suhuf mempunyai persamaan dan juga perbedaan. Persamaannya adalah keduanya sama-sama firman Allah Swt yang diturunkan kepada para rasul-Nya. Adapun perbedaan antara kitab dan suhuf antara lain :
a.       Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf.
b.      Bentuk dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk lembaran-lembaran yang terpisah.
c.       Kitab biasanya berlaku lebih lama daripada suhuf.

Hikmah Beriman kepada Kitab Allah Swt.
1.      Memberikan petunjuk kepada manusia mana yang benar dan mana yang salah.
2.      Pedoman agar manusia tidak berselisih dalam menentukan kebenaran.
3.      Memberikan informasi sejarah kehidupan orang-orang terdahulu. Hal ini bisa menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi umat manusia saat ini.
4.      Manusia dapat mengetahui betapa besarnya perhatian dan kasih sayang Allah Swt kepada para hamba dan makhluk-Nya.
5.      Manusia yang beriman akan dapat mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, karena di dalam kitab dijelaskan tentang perilaku yang baik dan buruk.
6.      Mensyukuri segala anugerah dan nikmat Allah Swt, termasuk pemberian petunjuk yang benar melalui kitab-kitab-Nya.
7.      Hati manusia menjadi lebih tenteram dan menambah ilmu pengetahuan.
8.      Memiliki sikap toleransi yang tinggi karena kitab-kitab Allah Swt memberikan penjelasan tentang penanaman sikap toleransi, saling menghormati, dan menghargai orang lain bahkan pemeluk agama lain.
9.       Meningkatkan kesabaran dalam menerima cobaan, ujian, dan musibah yang menimpa pada dirinya.









1 komentar:

  1. Makasih pak
    Buku cetak saya ilang jadi ga bisa belajar jadi saya liat blogspot :)

    BalasHapus