1.
|
PENGERTIAN IMAN
KEPADA RASUL
a.Pengertian Iman Kepada Rasul
Beriman kepada rasul mengandung
maksud menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus para
rasul-Nya untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya.
|
2
|
TUGAS PARA RASUL
a. Sebagai pembawa
ajaran tauhid yang benar, yakni mengesakan Allah dan meluruskan kembali
ajaran tauhid yang sesat di kalangan kaumnya.
b. Sebagai pembawa
kabar gembira bahwa hamba-hamba Allah yang taat kelak akan mendapatkan
balasan kebaikan di surga.
c. Sebagai pemberi
peringatan bahwa manusia yang ingkar, berbuat kejahatan, maksiat, dan
menganiaya akan mendapatkan balasan di neraka.
d. Membina kehidupan
manusia agar menerapkan akhlak yang mulia.
|
3
|
SIFAT-SIFAT PARA
RASUL
Selain sifat wajib yang harus dimiliki oleh para rasul, juga
ada sifat mustahil, dan sifat jaiz.
|
|
1)
|
Sifat
wajib
Sifat
wajib bagi rasul ada empat yaitu:
a) Sidiq artinya berkata benar. Apapun yang
dikatakan oleh rasul merupakan kebenaran. Tidak ada yang salah sama sekali.
b) Amanah artinya dapat dipercaya. Seorang
rasul sangat dapat dipercaya oleh umatnya. Para rasul adalah manusia yang
jujur dan dapat dipercaya.
c) Tablig artinya menyampaikan. Seorang rasul
adalah manusia pilihan Allah yang menyampaikan wahyu yang telah diterima
kepada umatnya. Wahyu dari Allah tersebut disampaikan oleh para rasul apa
adanya, tidak ditambah maupun dikurangi sedikitpun.
d) Fatanah artinya cerdas. Seorang rasul adalah
manusia pilihan Allah yang cerdas, tidak pelupa, dan tidak pikun.
|
|
2)
|
Sifat
mustahil
Adapun
sifat mustahil bagi rasul ada empat yaitu:
a) Kazib artinya dusta. Seorang rasul tidak
mungkin berkata dusta dalam kehidupan sehari-harinya baik di lingkungan
keluarga, masyarakat, apalagi di depan umatnya.
b) Khianat artinya tak dapat dipercaya. Seorang
rasul tidak mungkin berkhianat atau ingkar janji terhadap umatnya.
c) Kitman artinya menyembunyikan. Seorang rasul
tidak mungkin menyembunyikan walaupun sedikit dari wahyu yang telah
diterimanya.
d) Baladah artinya bodoh. Seorang rasul tidak
mungkin bersifat bodoh. Jika seorang rasul bersifat bodoh, pasti akan diatur
dan dipermainkan oleh umatnya.
|
|
3)
|
Sifat
Jaiz
Adapun sifat
jaiznya para rasul adalah Aradul Basyariyah yaitu bersifat dan berperilaku sebagaimana
kebiasaan manusia pada umumnya, seperti makan, minum, haus, lapar, letih, dan
lain sebagainya.
|
4
|
KISAH DAKWAH 25 RASUL
|
|
1)
|
Nabi
Adam a.s.
Nabi Adam a.s.
adalah manusia pertama yang diciptakan Allah Swt. Beliau adalah cikal-bakal
dari seluruh umat manusia yang ada di bumi ini. Nabi Adam diciptakan oleh
Allah dari tanah liat yang kering yang berasal dari lumpur hitam.
Pada mulanya Nabi Adam a.s. tinggal di surga dan
Allah kemudian menciptakan Hawa untuk menemaninya. Namun, mereka berdua
tergoda tipu daya dan dusta setan. Mereka memakan buah yang dilarang oleh
Allah Swt. Mereka berdua kemudian diturunkan ke bumi. Peristiwa ini menjadi
pelajaran berharga bagi kita bahwa setan itu selalu menginginkan manusia agar
terjerumus dalam kesesatan dan kebohongan. Maka kita harus berhati-hati
terhadap segala tipu daya setan. Di samping sebagai manusia yang pertama,
Nabi Adam a.s. juga menjadi nabi yang pertama dengan menerima wahyu atau
diberi petunjuk- petunjuk dari Allah. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya : “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat
dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima
tobat, Maha Penyayang.” (Q.S. al-Baqārah/2 : 37)
Kehidupan Nabi Adam a.s. dan istrinya, Hawa terus
berlanjut sehingga turun temurun dan semakin banyaklah jumlah manusia di muka
bumi. Nabi Adam a.s. mengajarkan agar anak dan cucunya senantiasa taat kepada
Allah dan menjauhi tipu daya setan.
|
|
2)
|
Nabi
Idris a.s.
Nabi Idris a.s.
adalah keturunan keenam dari Nabi Adam a.s. Beliau merupakan manusia pertama
dari keturunan Nabi Adam a.s. yang menjadi utusan Allah Swt.
Nabi Idris a.s. berdakwah untuk meluruskan kembali
agama Allah, mengajarkan tauhid, beribadah dan menyembah hanya kepada Allah
Swt. Beliau memberi beberapa pedoman dasar dalam hidup bagi umat-Nya agar
selamat dari perbuatan dusta dan maksiat kepada Allah Swt. Keterangan
mengenai Nabi Idris a.s. disebutkan dalam Q.S. Maryam/19 : 56-57:
Artinya: “ Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah
Idris di dalam kitab (al-Qur’ān). Sesungguhnya dia seorang yang sangat
mencintai kebenaran dan seorang nabi, dan Kami telah mengangkatnya ke
martabat yang tinggi.”(Q.S. Maryam/19:56-57)
|
|
3)
|
Nabi
Nuh a.s.
Nabi
Nuh a.s. adalah keturunan yang kesembilan dari Nabi Adam
a.s. Beliau diutus kepada kaumnya yang bernama
Bani Rasib yang selalu mendustakan Allah dan menyembah berhala-berhala. Nabi
Nuh diutus untuk berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh tersesat. Beliau
mengajak mereka untuk kembali menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan
terhadap berhala.
Nabi Nuh a.s. mengajarkan agar kaumnya melihat
alam semesta yang diciptakan oleh Allah berupa langit, bumi, matahari,
rembulan, siang, malam, dan seluruh kekayaan bumi berupa tumbuh-tumbuhan dan
air yang mengalir yang memberi kenikmatan hidup kepada manusia. Semua itu
merupakan bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Allah yang harus disembah
dan bukan berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri.
Namun, kaum Nabi Nuh a.s. sebagian besar mendustakan apa yang dikatakan oleh
utusan Allah yang mulia ini. Firman Allah Swt. :
Artinya:” Kemudian mereka mendustakannya (Nuh),
lalu Kami selamatkan dia dan orang yang bersamanya di dalam kapal, dan Kami
jadikan mereka itu khalifah dan kami tenggelamkan orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah sebagaimana kesudahan orang-orang yang
diberi peringatan itu.” (Q.S. Yunus/10:73)
Puluhan bahkan ratusan tahun Nabi Nuh a.s.
berdakwah. Namun, sebagian besar dari mereka tetap menyekutukan Allah Swt.
Mereka menyombongkan diri dan berani kepada Nabi Nuh karena merasa memiliki
kedudukan, kekayaan, dan kepandaian melebihi Nabi Nuh a.s. Sebagai pelajaran
bagi umat manusia berikutnya Allah kemudian menurunkan azab berupa banjir
disertai angin topan yang sangat hebat. Saat itu kaumnya banyak yang
tenggelam termasuk anaknya yang bernama Kan’an dan istrinya.
|
|
4)
|
Nabi
Hud a.s.
Nabi Hud a.s. berasal dari kaum ‘Ad. Beliau
keturunan bangsa Arab yang bertempat tinggal di bukit-bukit pasir. Mereka
dikurniai oleh Allah tanah yang subur dengan sumber-sumber airnya yang
mengalir dari segala penjuru sehingga memudahkan mereka menanam berbagai
macam bahan makanan. Kampung halaman mereka tampak indah dengan taman bunga
yang asri. Mereka hidup makmur, sejahtera, dan bahagia. Dalam waktu yang
singkat kaum ‘Ad berkembang biak dan menjadi suku yang besar.
Namun kemakmuran itu tidak
membuat mereka bersyukur. Harta dan kemakmuran itu membuat mereka lupa kepada
Allah Swt. Dengan kemakmuran itu mereka menjadi sombong, dusta, dan
menyekutukan Allah Swt. Allah kemudian mengutus Nabi Hud a.s. untuk
berdakwah, mengajak mereka kembali taat, jujur, dan menyembah hanya kepada
Allah Swt.
Apa yang terjadi? Ternyata
sebagian besar dari mereka tetap zalim dan ingkar. Allah kemudian mengirimkan
azab berupa angin dingin yang sangat kencang disertai petir yang
menyambar-nyambar sehingga memusnahkan kaum ‘Ad. Kisah ini sebagaimana firman
Allah Swt.:
Artinya:” Lalu mereka
benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur, dan Kami jadikan mereka
(seperti) sampah yang dibawa banjir, maka binasalah bagi orang-orang yang
zalim.” (Q.S. al-Mu’minūn/23:41)
|
|
5)
|
Nabi
Shaleh a.s.
Nabi Shaleh a.s.
diutus oleh Allah kepada Kaum Tsamud. Kaum Tsamud terjerumus dengan menyembah
berhala dan mendustakan Nabi Shaleh
a.s. Untuk meyakinkan umatnya,
Nabi Shaleh a.s. diberi mukjizat oleh Allah berupa seekor unta betina yang
dikeluarkan dari celah batu dengan izin Allah Swt. Peristiwa ini bertujuan
untuk menunjukkan kebesaran Allah kepada kaum Tsamud.
Malangnya kaum Tsamud masih
mengingkari ajaran Shaleh, mereka malah membunuh unta betina tersebut.
Peristiwa itu menunjukkan bahwa mereka sangat sombong dan ingkar kepada Allah
Swt. Allah mengirimkan azab berupa suara bergemuruh dari gempa yang luar
biasa sehingga memusnahkan semuanya. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: “Dan satu suara keras
yang mengguntur menimpa orang-orang zalim itu, lalu mereka mati
bergelimpangan di rumahnya.” (Q.S. Hµd/11:67)
|
|
6)
|
Nabi
Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim a.s. memiliki gelar “Khal³lull±h”
yang artinya kekasih Allah. Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim a.s. dari
kezaliman Raja Namrud. Dikisahkan bahwa Raja Namrud merupakan raja yang
sangat cerdas. Namun kecerdasannya itu membuat dia sombong dan mendustakan
Allah. Dia memaksa dan membohongi rakyatnya untuk menyembah dirinya dan
berhala.
Allah kemudian mengutus Rasul yang sangat cerdas.
Kecerdasan Ibrahim mampu mengalahkan kecerdasan Namrud. Meskipun tidak dapat
menyadarkan Namrud, Nabi Ibrahim a.s. berhasil membuka pikiran rakyat di
kerajaan itu, sehingga banyak di antara mereka yang kembali beriman kepada
Allah Swt.
Beliau mempunyai dua istri yaitu Siti Hajar dan
Siti Sarah. Dengan Siti Hajar beliau mempunyai seorang anak yang bernama
Ismail sedangkan dengan Siti Sarah mempunyai seorang anak yang bernama Ishaq.
Beliaulah yang membangun Ka’bah sebagai rumah
untuk beribadah yang dibantu oleh anaknya Nabi Ismail. Adapun batu untuk
berpijak pada saat pembangunan Ka’bah (Baitullah) yang dikenal dengan “Maqam
Ibrahim”.
Sebagaimana firman Allah Swt.
Artinya:”sesungguhnya rumah yang mula-mula
dibangun untuk (tempat ibadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah
(Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia”.(Q.S.
Ali-Imrān/3:96)
|
|
7)
|
Nabi
Lut a.s.
Nabi Lut a.s. diutus oleh Allah kepada kaumnya,
yakni kaum Sadum. Kaum ini telah melakukan kemungkaran yang melewati batas.
Mereka memiliki kebiasaan berhubungan seksual dengan sesama jenis. Laki-laki menyukai
laki-laki dan perempuan menyukai perempuan. Mereka senang melakukan
kejahatan-kejahatan, perampokan, serta pembunuhan. Allah kemudian mengutus
Nabi Lut a.s. untuk mengajak mereka agar kembali ke jalan yang benar. Nabi
Lut a.s. mengajak agar kembali taat kepada Allah dan kembali ke fitrah
manusia untuk suka dan menikah kepada lawan jenis, bukan kepada sesama jenis.
Kaum Sadum tidak menggubris dakwah Nabi Lut a.s.
Mereka tetap pada pendiriannya. Allah kemudian memberikan azab-Nya berupa
hujan batu dari tanah yang panas sebagaimana firman Allah Swt.
Artinya: “Maka ketika keputusan Kami datang, Kami
menjungkir- balikkannya negeri kaum lut,, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi
dengan batu dari tanah yang terbakar.”(Q.S. Hµd/11: 82)
|
|
8)
|
Nabi
Ismail a.s.
Nabi Ismail a.s. adalah seorang yang sangat sabar,
penyantun, serta berhati lembut. Beliau selalu menepati janji, sebagaimana
firman Allah Swt.
Artinya:” Dan
ceritakanlah (Muhammad) kisah Ismail di dalam kitab (al-Qur’ān). Dia benar-benar
seorang yang benar janjinya, seorang Rasul dan Nabi.”(Q.S. Maryam/19:54)
|
|
9)
|
Nabi
Ishaq a.s.
Nabi Ishaq a.s. dilahirkan di desa Habrun. Beliau
mempunyai putera Al Aish dan Nabi Ya’qub a,s. Beliau melanjutkan risalah
agama yang dibawa oleh bapaknya yaitu Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ishaq a.s.
dikenal dengan sifat ramah dan pandai hingga umatnya merasa senang, rukun,
dan diberi kemakmuran yang berlimpah ruah oleh Allah Swt. Sebagaimana firman
Allah Swt.:
Artinya: “Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim,
Ishak dan Yakub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu
(yang tinggi).”(Q.S. Hud/38:45)
|
|
10)
|
Nabi
Ya’qub a.s.
Nabi Ya’qub a.s. adalah putra dari Nabi Ishaq a.s.
Dengan demikian beliau sekaligus menjadi cucu Nabi Ibrahim a,s. Di dalam
al-Qur’ān nama beliau sering disandingkan dengan Nabi Ibrahim a.s.
Dikisahkan bahwa Nabi Ya’qub menikah dengan dua
perempuan kakak beradik bernama Layla dan Rahil. Perlu kalian ketahui bahwa
pada zaman itu menikahi dua perempuan bersaudara tidak dilarang. Dari
pernikahannya dengan Rahil itu, Nabi Ya’qub memiliki dua anak yakni Bunyamin
dan Nabi Yusuf a.s. Kepada anak-anaknya, Nabi Ya’qub a.s. senantiasa
berwasiat agar menjadi orang yang beriman kepada Allah Swt., firman Allah :
Artinya:” Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu
kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya
Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam
keadaan Muslim.” (Q.S. Al-Baqārah/2:132)
|
|
11)
|
Nabi Yusuf a.s.
Nabi Yusuf a.s. adalah putera yang disayangi oleh
Nabi Ya’qub a.s. Ini disebabkan tidak lain karena Nabi Yusuf a.s. memiliki
akhlak yang mulia. Ia juga dianugerahi wajah yang sangat tampan.
Nabi Yusuf a.s. memiliki kelebihan dapat
menafsirkan mimpi. Dengan kelebihannya itulah pada akhirnya mengantarkan Nabi
Yusuf a.s. menjadi bendahara di kerajaan Mesir. Saat beliau menjadi bendahara
kerajaan, negeri Mesir dipimpin oleh Raja Qitfir yang tidak lain adalah suami
Zulaikha.
Kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yusuf a.s.
tersebut dijelaskan dalam firman Allah Swt.:
Artinya: “Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku
bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai
menjaga, dan berpengetahuan.” (Q.S. Yµsuf/12:55)
|
|
12)
|
Nabi Ayyub a.s.
Nabi Ayyub a.s. adalah seseorang yang mempunyai
kekayaan yang melimpah ruah, baik berupa binatang ternak maupun tanah
pertanian yang luas yang membentang di daerah Hauran. Allah memberikan ujian
cobaan dengan lenyapnya seluruh harta. Ia juga ditimpa penyakit kulit yang
luar biasa sehingga dikucilkan oleh masyarakat dan dibuang di penampungan
sampah Bani Israil. Sekujur tubuhnya banyak dihinggapi berbagai macam
serangga. Nabi Ayyub a.s. menjalaninya dengan penuh kesabaran dan ketabahan.
Bahkan beliau menambah keimanan dan ketaatannya kepada Allah serta selalu
meningkatkan rasa syukur kepada Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya:” Dan ingatlah akan hamba kami Ayyub,
ketika dia menyeru Tuhan-Nya:” Sesungguhnya aku diganggu setan dengan
penderitaan dan bencana.”(Q.S. ¢±d/38:41)
|
|
13)
|
Nabi Syu’aib a.s.
Nabi Syu’aib a.s. bergelar Khotibul Anbiya yang
artinya ahli pidato nabi- nabi. Ini disebabkan karena kefasihan, ketinggian,
dan kedalaman kata- katanya dalam menyampaikan risalah agama kepada umatnya.
Beliau diutus untuk menuntun penduduk Madyan. Kala itu penduduk Madyan
menyembah “Aikah” yaitu pohon besar yang berada di hutan. Mereka juga
mempunyai kebiasaan melakukan perbuatan keji dan tercela, merampok, menipu,
dan mengurangi takaran timbangan.
Para penduduk Madyan beranggapan bahwa mengurangi
timbangan dalam jual beli merupakan hal yang biasa. Bahkan mereka beranggapan
bahwa hal itu merupakan salah satu bentuk keahlian dan kepandaian dalam
jual-beli.
Nabi Syu’aib a.s. datang dan mengingatkan bahwa
hal tersebut merupakan hal yang hina dan termasuk pencurian. Nabi Syu’aib
a.s. memberitahukan kepada mereka bahwa beliau khawatir jika mereka
meneruskan perbuatan keji dan dusta itu niscaya akan turun kepada mereka azab
di mana manusia tidak akan dapat menghindar dari siksaan itu.
Penduduk Madyan menolak dan mendustakan ajakan dan
ajaran tersebut hingga akhirnya Allah menurunkan Azab berupa petir dan kilat
yang menghanguskan mereka:
Artinya:” Orang-orang yang mendustakan Syuaib
seakan-akan mereka belum pernah tinggal di (negeri) itu. Mereka yang
mendustakan Syuaib, itulah orang-orang yang rugi.”(Q.S. al-A’rāf/7: 92)
|
|
14)
|
Nabi Musa a.s.
Nabi Musa a.s. dilahirkan pada saat Fir’aun sedang
merajalela berbuat kezaliman dan sewenang-wenang di muka bumi Mesir serta
membuat penduduk menjadi terpecah belah. Fir’aun menindas rakyatnya dan
menyembelih anak laki-laki yang baru lahir, sedangkan anak perempuan
dibiarkan hidup. Ini semua dilakukan karena ia percaya pada ramalan bahwa
suatu saat akan ada laki-laki yang menggantikan tahtanya. Ketika Musa lahir
Allah memberikan petunjuk agar dihanyutkan di sungai Nil. Ternyata bayi itu
diambil oleh para pembantu Fir’aun dan dibawa ke istana. Akhirnya, ia
dijadikan anak angkat oleh istri Firaun.
Nabi Musa kemudian menjadi putra angkat di istana
Fir’aun. Setelah dewasa Nabi Musa menyadari bahwa dirinya merupakan bagian
dari bangsa Bani Israil. Nabi Musa a.s. berkeinginan untuk membebaskan Bani
Israil dari perbudakan Fir’aun di Mesir. Setelah Allah memberikan petunjuk
dan wahyu kepada Nabi Musa a.s. di Lembah Tuwa, maka beliau dengan penuh
kemantapan pergi ke kerajaan Mesir untuk berdakwah kepada raja Fir’aun.
Firman Allah:
Artinya:” Ketika Tuhan memanggilnya (Musa) di
lembah suci yaitu Lembah Tuwa; Pergilah kamu kepada Fir’aun! Sesungguhnya ia
telah melampaui batas.” (Q.S. an-Nāzi’āt/79:16-17)
|
|
15)
|
Nabi Harun a.s.
Nabi Harun a.s. adalah seorang yang saleh dan
berhati lembut yang mengemban risalah kenabian bersama dengan Nabi Musa a.s.
Mereka diutus untuk Bani Israil. Nabi Harun a.s. adalah seorang nabi dan
rasul sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: Dan Kami telah menganugerahkan sebagian
rahmat Kami kepadanya, yaitu (bahwa) saudaranya, Harun, menjadi nabi.(Q.S.
Maryam/19:53)
|
|
16)
|
Nabi Zulkifli a.s.
Beliau diberi nama Zulkifli yang artinya orang
yang mempunyai kesanggupan karena beliau pernah berjanji akan menyelesaikan
semua persoalan serta akan memberikan keputusan yang adil di antara kaumnya.
Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan
Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Dan Kami masukkan
mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh, mereka termasuk orang-orang yang
saleh”.(Q.S. al-Anbiyā/21:85-86)
|
|
17)
|
Nabi Daud a.s.
Nabi Daud a.s. diutus oleh Allah kepada kaum Bani
Israil. Pada saat itu Jalut berlaku sewenang-wenang, menindas, serta mengusir
Bani Israil. Allah memberikan kelebihan kepada Nabi Daud a.s. antara lain: a)
dapat melunakkan besi yang digunakan sebagai perlengkapan perang, b)
gunung-gunung dan burung-burung bertasbih kepadanya. Sebagaimana firman Allah
Swt.:
Artinya: “Dan sungguh, Telah Kami berikan kepada
Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), “Wahai gunung-gunung dan
burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud,” dan Kami telah
melunakkan besi untuknya”.(Q.S. Saba’/34:10)
|
|
18)
|
Nabi Sulaiman a.s.
Nabi Sulaiman a.s. adalah nabi yang mewarisi ilmu
pengetahuan dan kitab Zabur milik Nabi Daud a.s. Beliau memiliki tentara yang
terdiri dari jin, manusia, dan burung-burung. Mereka dapat diatur dan
berbaris dengan tertib. Beliau pula dapat mengerti bahasa burung dan semut.
Wafatnya Nabi Sulaiman dirahasiakan oleh Allah dari semua makhluk, kecuali
rayap yang telah memakan tongkatnya. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: “Dan Kami (tundukkan) angin bagi
Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan
dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan
(pula)...”(Q.S. Saba’/34:12)
|
|
19)
|
Nabi Ilyas a.s. sering dipangggil dengan sebutan
Ibnu Yasin. Beliau diutus untuk kaum Ba’albak yang menyembah berhala yang
benama Ba’al yang berasal dari Phunicia. Sebagaimana Firman Allah Swt.:
Artinya:” Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk
salah seorang rasul (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa
kamu tidak ber-takwa?Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan (Allah)
sebaik-baik pencipta.”(Q.S. as-Saffat/37:123-125)
|
|
20)
|
Nabi Ilyasa a.s.
Nabi Ilyasa a.s. diangkat oleh Allah menjadi Rasul
untuk Bani Israil yang membawa risalah kenabian menggantikan Nabi Ilyas a.s.
Umatnya banyak yang berbuat durhaka kepada Allah sebagaimana firman Allah
Swt.:
Artinya:” dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Lut.
Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada
masa-nya).”(Q.S. al- An’ām/6:86)
|
|
21)
|
Nabi Yunus a.s.
Nabi Yunus a.s. diberi gelar Dzun-Nun diutus oleh
Allah untuk kaum Nainuwi. Umat Nabi Yunus a.s. banyak yang durhaka kepada
Allah sehingga Nabi Yunus pergi meninggalkannya. Di tengah perjalanan Nabi
Yunus dilemparkan ke laut karena kapal yang ditumpanginya kelebihan muatan.
Atas pertolongan Allah, Nabi Yunus a.s. yang ditelan ikan paus yang sangat
besar dimuntahkan kembali hingga terdampar di daerah yang tandus dan tidak
ada makanan apapun kecuali pohon Yaqthin (sejenis labu). Sebagaimana firman
Allah Swt.:
Artinya:” dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Lut.
Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masa-nya).”(Q.S.
al- An’ām/6:86)
|
|
22)
|
Nabi Zakariya a.s.
Nabi Zakariya a.s. diangkat menjadi rasul untuk
kaum Bani Israil. Nabi Zakaria dikenal sebagai nabi yang gigih memperjuangkan
agama Allah dan tidak pernah putus asa. Setiap berdoa, beliau selalu memohon
agar memiliki seorang anak yang nantinya akan melanjutkan tugasnya menyeru
umat kepada kebenaran. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: “Di sanalah Zakaria berdoa kepada
Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari
sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”(Q.S. ²li Imrān/3: 38)
|
|
23)
|
Nabi Yahya a.s.
Nabi Yahya a.s. adalah putra Nabi Zakariya a.s.
yang melanjutkan risalah ayahnya. Sejak kecil ia terpelihara atau terjaga
dari perbuatan syirik dan maksiat. Sebagaimana firman allah Swt.:
Artinya: “Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah)
Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami berikan hikmah kepadanya
(Yahya) selagi dia masih kanak-kanak.”(Q.S. Maryam/19:12)
|
|
24)
|
Nabi Isa a.s.
Nabi Isa a.s. diangkat menjadi nabi untuk
menyerukan agama kepada kaum Bani Israil. Pokok ajaran yang dibawa oleh Nabi
Isa sama dengan ajaran Islam sekarang yaitu mengesakan Allah. Kitab yang
diturunkan kepadanya adalah Injil. Nabi Isa a.s. mempunyai sahabat yang dikenal
dengan nama Al-Hawariyyun yang berjumlah 12 orang. Nabi Isa a.s. dikejar-
kejar oleh tentara kerajaan Herodes yang sangat kejam. Akhirnya Nabi Isa
a.s. bisa ditangkap karena bantuan Yahuda, sahabat
Nabi Isa a.s. berkhianat kepadanya. Atas pertolongan Allah maka Nabi Isa a.s.
diselamatkan dan diangkat ke langit pada saat usia 33 tahun.
Tentang kerasulan Nabi Isa a.s. ini dijelaskan
dalam firman Allah Swt.:
Artinya:” Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang
Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang
berpegang teguh pada kebenaran... “.(Q.S. al-Māidah/5:75)
|
|
25)
|
Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. dilahirkan di dalam masyarakat
jahiliyah yang menyembah berhala, suka berjudi, mabuk-mabukan, menindas,
berdusta, dan merendahkan kaum wanita. Nabi Muhammad saw dikenal sebagai
seorang pemuda yang memiliki sifat yang lemah lembut, suka menolong, dan
selalu berkata jujur sehingga diberi gelar “Al Amin” yang artinya yang
terpercaya.
Nabi Muhammad saw. mengubah kepercayaan bangsa
Arab Quraisy dan adat istiadatnya dengan ajaran Islam. Nabi Muhammad saw
adalah nabi dan rasul yang terakhir yang membawa ajaran Islam yang
diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di dunia. Pada saat Nabi Muhammad saw
sedang bertahannus (menyendiri dan beribadah) di Gua Hira’ datanglah Malaikat
Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama surat al-Alaq ayat 1-5.
Mengenai kerasulan Nabi Muhammad saw ini,
dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya:
Artinya: “Muhammad adalah utusan Allah dan
orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan
sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya...”(Q.S. al-fath/48:29)
|
5
|
RASUL ULUL AZMI
Di antara 25 rasul tersebut ada 5 rasul yang
diberi gelar “Ulul Azmi” yang artinya orang-orang yang memiliki keteguhan
hati dalam menghadapi dan cobaan dari Allah Swt. Adapun 5 rasul tersebut
adalah:
a. Nabi
Nuh a.s.
b. Nabi
Ibrahim a.s.
c. Nabi
Musa a.s.
d. Nabi
Isa a.s.
e. Nabi
Muhammad saw.
Para rasul ulul azmi diberikan mu’jizat (kemampuan
luar biasa) oleh Allah agar umatnya percaya bahwa dirinya adalah seorang
rasul pilihan Allah Swt. Adapun mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada
para nabi Ulul Azmi adalah:
|
|
a.
|
Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. diberi mu’jizat oleh Allah dapat
membuat perahu yang sangat besar yang dapat memuat semua umatnya yang beriman
kepada Allah dan semua jenis hewan yang hidup pada zaman tersebut
sepasang-sepasang.
|
|
b
|
Nabi Ibrahim a.s.
Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi
Ibrahim a.s. adalah tidak terbakar oleh api ketika dibakar oleh Raja Namrudz.
|
|
c.
|
Nabi Musa a.s.
Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi
Musa a.s. adalah tongkatnya dapat berubah menjadi ular raksasa, tangannya
dapat mengeluarkan cahaya ketika diminta bukti atas kerasulannya, serta dapat
membelah laut Merah menjadi jalan ketika dikejar oleh raja Fir’aun dan bala
tentaranya.
|
|
d.
|
Nabi Isa a.s.
Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Isa
as. adalah dapat mengobati berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan,
membuat burung dari tanah, dan dapat menghidupkan orang yang sudah meninggal
walaupun sebentar.
|
|
e.
|
Nabi Muhammad saw.
Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad saw. adalah terbelahnya bulan menjadi dua walaupun hanya tampaknya,
dapat mengeluarkan air dari celah-celah jarinya, al-Qur’ān sebagai kitab yang
paling lengkap dan sempurna serta selalu dijaga kemurniaannya sampai akhir
zaman serta peristiwa isra’ mi’raj dari Masjidil Haram sampai Sidratul
Muntaha.
|
6
|
Hikmah Beriman kepada Rasul Allah Swt.
Adapun hikmah yang dapat kalian laksanakan dalam
kehidupan sehari-hari antara lain adalah:
·
Meneladani
sifat-sifat mulia para Nabi dan Rasul, seperti bersikap adil, jujur,
kesabaran, keteguhan, dan semangatnya dalam berdakwah menegakkan
ajaran-ajaran Allah Swt.
·
Umat-umat
terdahulu mengalami kehancuran dan mendapat azab dari Allah karena mereka
ingkar, sombong, dan menyukutukan Allah. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita
untuk senantiasa menjaga keimanan dan perilaku kita agar sesuai dengan ajaran
Allah Swt.
·
Selalu
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah agar negeri kita mendapatkan
kemakmuran dan keberkahan.
·
Kita
selalu patuh dan taat dalam melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Allah
dan menjauhi apa yang menjadi larangan- Nya.
|