Jumat, 14 Februari 2020

IMAN KEPADA NABI DAN RASUL

Jum'at, 14 Februari 2020, kelas VIII/D dan VIII/C  ( Menampilkan dalil tentang beriman kepada Nabi dan Rasul )

1.


PENGERTIAN IMAN KEPADA RASUL
a.Pengertian Iman Kepada Rasul
Beriman kepada rasul mengandung maksud menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus para rasul-Nya untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya.

2
TUGAS PARA RASUL
a.   Sebagai pembawa ajaran tauhid yang benar, yakni mengesakan Allah dan meluruskan kembali ajaran tauhid yang sesat di kalangan kaumnya.
b.  Sebagai pembawa kabar gembira bahwa hamba-hamba Allah yang taat kelak akan mendapatkan balasan kebaikan di surga.
c.   Sebagai pemberi peringatan bahwa manusia yang ingkar, berbuat kejahatan, maksiat, dan menganiaya akan mendapatkan balasan di neraka.
d.   Membina kehidupan manusia agar menerapkan akhlak yang mulia.

3
SIFAT-SIFAT PARA RASUL
Selain sifat wajib yang harus dimiliki oleh para rasul, juga ada sifat mustahil, dan sifat jaiz.

1)
Sifat wajib
Sifat wajib bagi rasul ada empat yaitu:
a)  Sidiq artinya berkata benar. Apapun yang dikatakan oleh rasul merupakan kebenaran. Tidak ada yang salah sama sekali.
b)  Amanah artinya dapat dipercaya. Seorang rasul sangat dapat dipercaya oleh umatnya. Para rasul adalah manusia yang jujur dan dapat dipercaya.
c)  Tablig artinya menyampaikan. Seorang rasul adalah manusia pilihan Allah yang menyampaikan wahyu yang telah diterima kepada umatnya. Wahyu dari Allah tersebut disampaikan oleh para rasul apa adanya, tidak ditambah maupun dikurangi sedikitpun.
d)  Fatanah artinya cerdas. Seorang rasul adalah manusia pilihan Allah yang cerdas, tidak pelupa, dan tidak pikun.

2)
Sifat mustahil
Adapun sifat mustahil bagi rasul ada empat yaitu:
a)  Kazib artinya dusta. Seorang rasul tidak mungkin berkata dusta dalam kehidupan sehari-harinya baik di lingkungan keluarga, masyarakat, apalagi di depan umatnya.
b)  Khianat artinya tak dapat dipercaya. Seorang rasul tidak mungkin berkhianat atau ingkar janji terhadap umatnya.
c)  Kitman artinya menyembunyikan. Seorang rasul tidak mungkin menyembunyikan walaupun sedikit dari wahyu yang telah diterimanya.
d)  Baladah artinya bodoh. Seorang rasul tidak mungkin bersifat bodoh. Jika seorang rasul bersifat bodoh, pasti akan diatur dan dipermainkan oleh umatnya.

3)
Sifat Jaiz
Adapun sifat jaiznya para rasul adalah Aradul Basyariyah yaitu bersifat dan berperilaku sebagaimana kebiasaan manusia pada umumnya, seperti makan, minum, haus, lapar, letih, dan lain sebagainya.

4
KISAH DAKWAH 25 RASUL


1)
Nabi Adam a.s.
Nabi Adam a.s. adalah manusia pertama yang diciptakan Allah Swt. Beliau adalah cikal-bakal dari seluruh umat manusia yang ada di bumi ini. Nabi Adam diciptakan oleh Allah dari tanah liat yang kering yang berasal dari lumpur hitam.
Pada mulanya Nabi Adam a.s. tinggal di surga dan Allah kemudian menciptakan Hawa untuk menemaninya. Namun, mereka berdua tergoda tipu daya dan dusta setan. Mereka memakan buah yang dilarang oleh Allah Swt. Mereka berdua kemudian diturunkan ke bumi. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi kita bahwa setan itu selalu menginginkan manusia agar terjerumus dalam kesesatan dan kebohongan. Maka kita harus berhati-hati terhadap segala tipu daya setan. Di samping sebagai manusia yang pertama, Nabi Adam a.s. juga menjadi nabi yang pertama dengan menerima wahyu atau diberi petunjuk- petunjuk dari Allah. Sebagaimana firman Allah Swt.:

Artinya : “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (Q.S. al-Baqārah/2 : 37)
Kehidupan Nabi Adam a.s. dan istrinya, Hawa terus berlanjut sehingga turun temurun dan semakin banyaklah jumlah manusia di muka bumi. Nabi Adam a.s. mengajarkan agar anak dan cucunya senantiasa taat kepada Allah dan menjauhi tipu daya setan.


2)
Nabi Idris a.s.
Nabi Idris a.s. adalah keturunan keenam dari Nabi Adam a.s. Beliau merupakan manusia pertama dari keturunan Nabi Adam a.s. yang menjadi utusan Allah Swt.
Nabi Idris a.s. berdakwah untuk meluruskan kembali agama Allah, mengajarkan tauhid, beribadah dan menyembah hanya kepada Allah Swt. Beliau memberi beberapa pedoman dasar dalam hidup bagi umat-Nya agar selamat dari perbuatan dusta dan maksiat kepada Allah Swt. Keterangan mengenai Nabi Idris a.s. disebutkan dalam Q.S. Maryam/19 : 56-57:

Artinya: “ Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Idris di dalam kitab (al-Qur’ān). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi, dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”(Q.S. Maryam/19:56-57)


3)
Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. adalah keturunan yang kesembilan dari Nabi Adam
a.s. Beliau diutus kepada kaumnya yang bernama Bani Rasib yang selalu mendustakan Allah dan menyembah berhala-berhala. Nabi Nuh diutus untuk berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh tersesat. Beliau mengajak mereka untuk kembali menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala.
Nabi Nuh a.s. mengajarkan agar kaumnya melihat alam semesta yang diciptakan oleh Allah berupa langit, bumi, matahari, rembulan, siang, malam, dan seluruh kekayaan bumi berupa tumbuh-tumbuhan dan air yang mengalir yang memberi kenikmatan hidup kepada manusia. Semua itu merupakan bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Allah yang harus disembah dan bukan berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri. Namun, kaum Nabi Nuh a.s. sebagian besar mendustakan apa yang dikatakan oleh utusan Allah yang mulia ini. Firman Allah Swt. :
Artinya:” Kemudian mereka mendustakannya (Nuh), lalu Kami selamatkan dia dan orang yang bersamanya di dalam kapal, dan Kami jadikan mereka itu khalifah dan kami tenggelamkan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah sebagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.” (Q.S. Yunus/10:73)
Puluhan bahkan ratusan tahun Nabi Nuh a.s. berdakwah. Namun, sebagian besar dari mereka tetap menyekutukan Allah Swt. Mereka menyombongkan diri dan berani kepada Nabi Nuh karena merasa memiliki kedudukan, kekayaan, dan kepandaian melebihi Nabi Nuh a.s. Sebagai pelajaran bagi umat manusia berikutnya Allah kemudian menurunkan azab berupa banjir disertai angin topan yang sangat hebat. Saat itu kaumnya banyak yang tenggelam termasuk anaknya yang bernama Kan’an dan istrinya.


4)
Nabi Hud a.s.
Nabi Hud a.s. berasal dari kaum ‘Ad. Beliau keturunan bangsa Arab yang bertempat tinggal di bukit-bukit pasir. Mereka dikurniai oleh Allah tanah yang subur dengan sumber-sumber airnya yang mengalir dari segala penjuru sehingga memudahkan mereka menanam berbagai macam bahan makanan. Kampung halaman mereka tampak indah dengan taman bunga yang asri. Mereka hidup makmur, sejahtera, dan bahagia. Dalam waktu yang singkat kaum ‘Ad berkembang biak dan menjadi suku yang besar.
Namun kemakmuran itu tidak membuat mereka bersyukur. Harta dan kemakmuran itu membuat mereka lupa kepada Allah Swt. Dengan kemakmuran itu mereka menjadi sombong, dusta, dan menyekutukan Allah Swt. Allah kemudian mengutus Nabi Hud a.s. untuk berdakwah, mengajak mereka kembali taat, jujur, dan menyembah hanya kepada Allah Swt.
Apa yang terjadi? Ternyata sebagian besar dari mereka tetap zalim dan ingkar. Allah kemudian mengirimkan azab berupa angin dingin yang sangat kencang disertai petir yang menyambar-nyambar sehingga memusnahkan kaum ‘Ad. Kisah ini sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya:” Lalu mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur, dan Kami jadikan mereka (seperti) sampah yang dibawa banjir, maka binasalah bagi orang-orang yang zalim.” (Q.S. al-Mu’minūn/23:41)


5)
Nabi Shaleh a.s.
Nabi Shaleh a.s. diutus oleh Allah kepada Kaum Tsamud. Kaum Tsamud terjerumus dengan menyembah berhala dan mendustakan Nabi Shaleh
a.s. Untuk meyakinkan umatnya, Nabi Shaleh a.s. diberi mukjizat oleh Allah berupa seekor unta betina yang dikeluarkan dari celah batu dengan izin Allah Swt. Peristiwa ini bertujuan untuk menunjukkan kebesaran Allah kepada kaum Tsamud.
Malangnya kaum Tsamud masih mengingkari ajaran Shaleh, mereka malah membunuh unta betina tersebut. Peristiwa itu menunjukkan bahwa mereka sangat sombong dan ingkar kepada Allah Swt. Allah mengirimkan azab berupa suara bergemuruh dari gempa yang luar biasa sehingga memusnahkan semuanya. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: “Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya.” (Q.S. Hµd/11:67)


6)
Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim a.s. memiliki gelar “Khal³lull±h” yang artinya kekasih Allah. Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim a.s. dari kezaliman Raja Namrud. Dikisahkan bahwa Raja Namrud merupakan raja yang sangat cerdas. Namun kecerdasannya itu membuat dia sombong dan mendustakan Allah. Dia memaksa dan membohongi rakyatnya untuk menyembah dirinya dan berhala.
Allah kemudian mengutus Rasul yang sangat cerdas. Kecerdasan Ibrahim mampu mengalahkan kecerdasan Namrud. Meskipun tidak dapat menyadarkan Namrud, Nabi Ibrahim a.s. berhasil membuka pikiran rakyat di kerajaan itu, sehingga banyak di antara mereka yang kembali beriman kepada Allah Swt.
Beliau mempunyai dua istri yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah. Dengan Siti Hajar beliau mempunyai seorang anak yang bernama Ismail sedangkan dengan Siti Sarah mempunyai seorang anak yang bernama Ishaq.
Beliaulah yang membangun Ka’bah sebagai rumah untuk beribadah yang dibantu oleh anaknya Nabi Ismail. Adapun batu untuk berpijak pada saat pembangunan Ka’bah (Baitullah) yang dikenal dengan “Maqam Ibrahim”.
Sebagaimana firman Allah Swt.
Artinya:”sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia”.(Q.S. Ali-Imrān/3:96)


7)
Nabi Lut a.s.
Nabi Lut a.s. diutus oleh Allah kepada kaumnya, yakni kaum Sadum. Kaum ini telah melakukan kemungkaran yang melewati batas. Mereka memiliki kebiasaan berhubungan seksual dengan sesama jenis. Laki-laki menyukai laki-laki dan perempuan menyukai perempuan. Mereka senang melakukan kejahatan-kejahatan, perampokan, serta pembunuhan. Allah kemudian mengutus Nabi Lut a.s. untuk mengajak mereka agar kembali ke jalan yang benar. Nabi Lut a.s. mengajak agar kembali taat kepada Allah dan kembali ke fitrah manusia untuk suka dan menikah kepada lawan jenis, bukan kepada sesama jenis.
Kaum Sadum tidak menggubris dakwah Nabi Lut a.s. Mereka tetap pada pendiriannya. Allah kemudian memberikan azab-Nya berupa hujan batu dari tanah yang panas sebagaimana firman Allah Swt.
Artinya: “Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkir- balikkannya negeri kaum lut,, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar.”(Q.S. Hµd/11: 82)


8)
Nabi Ismail a.s.
Nabi Ismail a.s. adalah seorang yang sangat sabar, penyantun, serta berhati lembut. Beliau selalu menepati janji, sebagaimana firman Allah Swt.
Artinya:” Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ismail di dalam kitab (al-Qur’ān). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang Rasul dan Nabi.”(Q.S. Maryam/19:54)


9)
Nabi Ishaq a.s.
Nabi Ishaq a.s. dilahirkan di desa Habrun. Beliau mempunyai putera Al Aish dan Nabi Ya’qub a,s. Beliau melanjutkan risalah agama yang dibawa oleh bapaknya yaitu Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ishaq a.s. dikenal dengan sifat ramah dan pandai hingga umatnya merasa senang, rukun, dan diberi kemakmuran yang berlimpah ruah oleh Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: “Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Yakub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi).”(Q.S. Hud/38:45)


10)
Nabi Ya’qub a.s.
Nabi Ya’qub a.s. adalah putra dari Nabi Ishaq a.s. Dengan demikian beliau sekaligus menjadi cucu Nabi Ibrahim a,s. Di dalam al-Qur’ān nama beliau sering disandingkan dengan Nabi Ibrahim a.s.
Dikisahkan bahwa Nabi Ya’qub menikah dengan dua perempuan kakak beradik bernama Layla dan Rahil. Perlu kalian ketahui bahwa pada zaman itu menikahi dua perempuan bersaudara tidak dilarang. Dari pernikahannya dengan Rahil itu, Nabi Ya’qub memiliki dua anak yakni Bunyamin dan Nabi Yusuf a.s. Kepada anak-anaknya, Nabi Ya’qub a.s. senantiasa berwasiat agar menjadi orang yang beriman kepada Allah Swt., firman Allah :
Artinya:” Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (Q.S. Al-Baqārah/2:132)


11)
Nabi Yusuf a.s.
Nabi Yusuf a.s. adalah putera yang disayangi oleh Nabi Ya’qub a.s. Ini disebabkan tidak lain karena Nabi Yusuf a.s. memiliki akhlak yang mulia. Ia juga dianugerahi wajah yang sangat tampan.
Nabi Yusuf a.s. memiliki kelebihan dapat menafsirkan mimpi. Dengan kelebihannya itulah pada akhirnya mengantarkan Nabi Yusuf a.s. menjadi bendahara di kerajaan Mesir. Saat beliau menjadi bendahara kerajaan, negeri Mesir dipimpin oleh Raja Qitfir yang tidak lain adalah suami Zulaikha.
Kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yusuf a.s. tersebut dijelaskan dalam firman Allah Swt.:
Artinya: “Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan.” (Q.S. Yµsuf/12:55)


12)
Nabi Ayyub a.s.
Nabi Ayyub a.s. adalah seseorang yang mempunyai kekayaan yang melimpah ruah, baik berupa binatang ternak maupun tanah pertanian yang luas yang membentang di daerah Hauran. Allah memberikan ujian cobaan dengan lenyapnya seluruh harta. Ia juga ditimpa penyakit kulit yang luar biasa sehingga dikucilkan oleh masyarakat dan dibuang di penampungan sampah Bani Israil. Sekujur tubuhnya banyak dihinggapi berbagai macam serangga. Nabi Ayyub a.s. menjalaninya dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Bahkan beliau menambah keimanan dan ketaatannya kepada Allah serta selalu meningkatkan rasa syukur kepada Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya:” Dan ingatlah akan hamba kami Ayyub, ketika dia menyeru Tuhan-Nya:” Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.”(Q.S. ¢±d/38:41)


13)
Nabi Syu’aib a.s.
Nabi Syu’aib a.s. bergelar Khotibul Anbiya yang artinya ahli pidato nabi- nabi. Ini disebabkan karena kefasihan, ketinggian, dan kedalaman kata- katanya dalam menyampaikan risalah agama kepada umatnya. Beliau diutus untuk menuntun penduduk Madyan. Kala itu penduduk Madyan menyembah “Aikah” yaitu pohon besar yang berada di hutan. Mereka juga mempunyai kebiasaan melakukan perbuatan keji dan tercela, merampok, menipu, dan mengurangi takaran timbangan.
Para penduduk Madyan beranggapan bahwa mengurangi timbangan dalam jual beli merupakan hal yang biasa. Bahkan mereka beranggapan bahwa hal itu merupakan salah satu bentuk keahlian dan kepandaian dalam jual-beli.
Nabi Syu’aib a.s. datang dan mengingatkan bahwa hal tersebut merupakan hal yang hina dan termasuk pencurian. Nabi Syu’aib a.s. memberitahukan kepada mereka bahwa beliau khawatir jika mereka meneruskan perbuatan keji dan dusta itu niscaya akan turun kepada mereka azab di mana manusia tidak akan dapat menghindar dari siksaan itu.
Penduduk Madyan menolak dan mendustakan ajakan dan ajaran tersebut hingga akhirnya Allah menurunkan Azab berupa petir dan kilat yang menghanguskan mereka:
Artinya:” Orang-orang yang mendustakan Syuaib seakan-akan mereka belum pernah tinggal di (negeri) itu. Mereka yang mendustakan Syuaib, itulah orang-orang yang rugi.”(Q.S. al-A’rāf/7: 92)


14)
Nabi Musa a.s.
Nabi Musa a.s. dilahirkan pada saat Fir’aun sedang merajalela berbuat kezaliman dan sewenang-wenang di muka bumi Mesir serta membuat penduduk menjadi terpecah belah. Fir’aun menindas rakyatnya dan menyembelih anak laki-laki yang baru lahir, sedangkan anak perempuan dibiarkan hidup. Ini semua dilakukan karena ia percaya pada ramalan bahwa suatu saat akan ada laki-laki yang menggantikan tahtanya. Ketika Musa lahir Allah memberikan petunjuk agar dihanyutkan di sungai Nil. Ternyata bayi itu diambil oleh para pembantu Fir’aun dan dibawa ke istana. Akhirnya, ia dijadikan anak angkat oleh istri Firaun.
Nabi Musa kemudian menjadi putra angkat di istana Fir’aun. Setelah dewasa Nabi Musa menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari bangsa Bani Israil. Nabi Musa a.s. berkeinginan untuk membebaskan Bani Israil dari perbudakan Fir’aun di Mesir. Setelah Allah memberikan petunjuk dan wahyu kepada Nabi Musa a.s. di Lembah Tuwa, maka beliau dengan penuh kemantapan pergi ke kerajaan Mesir untuk berdakwah kepada raja Fir’aun.
Firman Allah:
Artinya:” Ketika Tuhan memanggilnya (Musa) di lembah suci yaitu Lembah Tuwa; Pergilah kamu kepada Fir’aun! Sesungguhnya ia telah melampaui batas.” (Q.S. an-Nāzi’āt/79:16-17)


15)
Nabi Harun a.s.
Nabi Harun a.s. adalah seorang yang saleh dan berhati lembut yang mengemban risalah kenabian bersama dengan Nabi Musa a.s. Mereka diutus untuk Bani Israil. Nabi Harun a.s. adalah seorang nabi dan rasul sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: Dan Kami telah menganugerahkan sebagian rahmat Kami kepadanya, yaitu (bahwa) saudaranya, Harun, menjadi nabi.(Q.S. Maryam/19:53)


16)
Nabi Zulkifli a.s.
Beliau diberi nama Zulkifli yang artinya orang yang mempunyai kesanggupan karena beliau pernah berjanji akan menyelesaikan semua persoalan serta akan memberikan keputusan yang adil di antara kaumnya. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Dan Kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh, mereka termasuk orang-orang yang saleh”.(Q.S. al-Anbiyā/21:85-86)


17)
Nabi Daud a.s.
Nabi Daud a.s. diutus oleh Allah kepada kaum Bani Israil. Pada saat itu Jalut berlaku sewenang-wenang, menindas, serta mengusir Bani Israil. Allah memberikan kelebihan kepada Nabi Daud a.s. antara lain: a) dapat melunakkan besi yang digunakan sebagai perlengkapan perang, b) gunung-gunung dan burung-burung bertasbih kepadanya. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: “Dan sungguh, Telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), “Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud,” dan Kami telah melunakkan besi untuknya”.(Q.S. Saba’/34:10)


18)
Nabi Sulaiman a.s.
Nabi Sulaiman a.s. adalah nabi yang mewarisi ilmu pengetahuan dan kitab Zabur milik Nabi Daud a.s. Beliau memiliki tentara yang terdiri dari jin, manusia, dan burung-burung. Mereka dapat diatur dan berbaris dengan tertib. Beliau pula dapat mengerti bahasa burung dan semut. Wafatnya Nabi Sulaiman dirahasiakan oleh Allah dari semua makhluk, kecuali rayap yang telah memakan tongkatnya. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: “Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula)...”(Q.S. Saba’/34:12)


19)
Nabi Ilyas a.s. sering dipangggil dengan sebutan Ibnu Yasin. Beliau diutus untuk kaum Ba’albak yang menyembah berhala yang benama Ba’al yang berasal dari Phunicia. Sebagaimana Firman Allah Swt.:
Artinya:” Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak ber-takwa?Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik pencipta.”(Q.S. as-Saffat/37:123-125)


20)
Nabi Ilyasa a.s.
Nabi Ilyasa a.s. diangkat oleh Allah menjadi Rasul untuk Bani Israil yang membawa risalah kenabian menggantikan Nabi Ilyas a.s. Umatnya banyak yang berbuat durhaka kepada Allah sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya:” dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Lut. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masa-nya).”(Q.S. al- An’ām/6:86)


21)
Nabi Yunus a.s.
Nabi Yunus a.s. diberi gelar Dzun-Nun diutus oleh Allah untuk kaum Nainuwi. Umat Nabi Yunus a.s. banyak yang durhaka kepada Allah sehingga Nabi Yunus pergi meninggalkannya. Di tengah perjalanan Nabi Yunus dilemparkan ke laut karena kapal yang ditumpanginya kelebihan muatan. Atas pertolongan Allah, Nabi Yunus a.s. yang ditelan ikan paus yang sangat besar dimuntahkan kembali hingga terdampar di daerah yang tandus dan tidak ada makanan apapun kecuali pohon Yaqthin (sejenis labu). Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya:” dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Lut. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masa-nya).”(Q.S. al- An’ām/6:86)


22)
Nabi Zakariya a.s.
Nabi Zakariya a.s. diangkat menjadi rasul untuk kaum Bani Israil. Nabi Zakaria dikenal sebagai nabi yang gigih memperjuangkan agama Allah dan tidak pernah putus asa. Setiap berdoa, beliau selalu memohon agar memiliki seorang anak yang nantinya akan melanjutkan tugasnya menyeru umat kepada kebenaran. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: “Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”(Q.S. ²li Imrān/3: 38)


23)
Nabi Yahya a.s.
Nabi Yahya a.s. adalah putra Nabi Zakariya a.s. yang melanjutkan risalah ayahnya. Sejak kecil ia terpelihara atau terjaga dari perbuatan syirik dan maksiat. Sebagaimana firman allah Swt.:
Artinya: “Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak.”(Q.S. Maryam/19:12)


24)
Nabi Isa a.s.
Nabi Isa a.s. diangkat menjadi nabi untuk menyerukan agama kepada kaum Bani Israil. Pokok ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa sama dengan ajaran Islam sekarang yaitu mengesakan Allah. Kitab yang diturunkan kepadanya adalah Injil. Nabi Isa a.s. mempunyai sahabat yang dikenal dengan nama Al-Hawariyyun yang berjumlah 12 orang. Nabi Isa a.s. dikejar- kejar oleh tentara kerajaan Herodes yang sangat kejam. Akhirnya Nabi Isa
a.s. bisa ditangkap karena bantuan Yahuda, sahabat Nabi Isa a.s. berkhianat kepadanya. Atas pertolongan Allah maka Nabi Isa a.s. diselamatkan dan diangkat ke langit pada saat usia 33 tahun.
Tentang kerasulan Nabi Isa a.s. ini dijelaskan dalam firman Allah Swt.:
Artinya:” Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran... “.(Q.S. al-Māidah/5:75)


25)
Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. dilahirkan di dalam masyarakat jahiliyah yang menyembah berhala, suka berjudi, mabuk-mabukan, menindas, berdusta, dan merendahkan kaum wanita. Nabi Muhammad saw dikenal sebagai seorang pemuda yang memiliki sifat yang lemah lembut, suka menolong, dan selalu berkata jujur sehingga diberi gelar “Al Amin” yang artinya yang terpercaya.
Nabi Muhammad saw. mengubah kepercayaan bangsa Arab Quraisy dan adat istiadatnya dengan ajaran Islam. Nabi Muhammad saw adalah nabi dan rasul yang terakhir yang membawa ajaran Islam yang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di dunia. Pada saat Nabi Muhammad saw sedang bertahannus (menyendiri dan beribadah) di Gua Hira’ datanglah Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama surat al-Alaq ayat 1-5.
Mengenai kerasulan Nabi Muhammad saw ini, dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya:
Artinya: “Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya...”(Q.S. al-fath/48:29)

5
RASUL ULUL AZMI
Di antara 25 rasul tersebut ada 5 rasul yang diberi gelar “Ulul Azmi” yang artinya orang-orang yang memiliki keteguhan hati dalam menghadapi dan cobaan dari Allah Swt. Adapun 5 rasul tersebut adalah:
a.         Nabi Nuh a.s.
b.         Nabi Ibrahim a.s.
c.         Nabi Musa a.s.
d.         Nabi Isa a.s.
e.         Nabi Muhammad saw.
Para rasul ulul azmi diberikan mu’jizat (kemampuan luar biasa) oleh Allah agar umatnya percaya bahwa dirinya adalah seorang rasul pilihan Allah Swt. Adapun mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada para nabi Ulul Azmi adalah:


a.
Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. diberi mu’jizat oleh Allah dapat membuat perahu yang sangat besar yang dapat memuat semua umatnya yang beriman kepada Allah dan semua jenis hewan yang hidup pada zaman tersebut sepasang-sepasang.


b
Nabi Ibrahim a.s.
Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim a.s. adalah tidak terbakar oleh api ketika dibakar oleh Raja Namrudz.


c.
Nabi Musa a.s.
Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa a.s. adalah tongkatnya dapat berubah menjadi ular raksasa, tangannya dapat mengeluarkan cahaya ketika diminta bukti atas kerasulannya, serta dapat membelah laut Merah menjadi jalan ketika dikejar oleh raja Fir’aun dan bala tentaranya.


d.
Nabi Isa a.s.
Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Isa as. adalah dapat mengobati berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan, membuat burung dari tanah, dan dapat menghidupkan orang yang sudah meninggal walaupun sebentar.


e.
Nabi Muhammad saw.
Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw. adalah terbelahnya bulan menjadi dua walaupun hanya tampaknya, dapat mengeluarkan air dari celah-celah jarinya, al-Qur’ān sebagai kitab yang paling lengkap dan sempurna serta selalu dijaga kemurniaannya sampai akhir zaman serta peristiwa isra’ mi’raj dari Masjidil Haram sampai Sidratul Muntaha.

6
Hikmah Beriman kepada Rasul Allah Swt.
Adapun hikmah yang dapat kalian laksanakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah:
·        Meneladani sifat-sifat mulia para Nabi dan Rasul, seperti bersikap adil, jujur, kesabaran, keteguhan, dan semangatnya dalam berdakwah menegakkan ajaran-ajaran Allah Swt.
·        Umat-umat terdahulu mengalami kehancuran dan mendapat azab dari Allah karena mereka ingkar, sombong, dan menyukutukan Allah. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita untuk senantiasa menjaga keimanan dan perilaku kita agar sesuai dengan ajaran Allah Swt.
·      Selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah agar negeri kita mendapatkan kemakmuran dan keberkahan.
·      Kita selalu patuh dan taat dalam melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang menjadi larangan- Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar