1
|
Mari Memahami Amal Saleh
firman Allah Swt. dalam Q.S.
al-‘Ashr/103: 2-3
Artinya : “ Sungguh manusia
berada dalam kerugian (2). Kecuali orang- orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk
kesabaran (3).” (Q.S. al-‘Ashr/103: 2-3)
Ayat tersebut menegaskan bahwa
sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali yang melakukan empat hal,
yaitu :
1) beriman kepada Allah swt
2) beramal saleh atau amal kebajikan
3) saling menasihati untuk kebenaran
4) saling menasihati untuk kesabaran
Kata amal saleh berasal dari
kata“amilus”, yaitu segala perbuatan yangbermanfaat bagi dirinya atau orang
lain, dan sesuai dengan akal rasional, al-Qur’an serta as-Sunnah. Antara iman
dan amal saleh merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Seseorang
yang beriman tanpa diikuti amal saleh, maka keimanannya tidak ada artinya.
Sebaliknya, amal saleh tanpa didasari iman yang benar maka amalnya tidak ada
nilainya di hadapan Allah Swt. Keimanan harus dibuktikan dengan amal saleh
dan amal saleh harus dilandasi dengan keimanan yang benar.
Kebalikan dari amal saleh
adalah amal sayyi’ah, yaitu amal yang mendatangkan mudarat baik bagi
pelakunya maupun orang lain. Sungguh rugi seseorang yang berbuat buruk di
dunia ini, padahal dunia ini adalah ladang amal untuk kehidupan akhirat.
Setiap amal baik atau buruk meskipun sangat kecil tetap akan mendapat balasan
yang adil dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. dalam surat
az-Zalzalah/99: 7-8 :
Artinya : “ maka siapa yang
mengerjakan kebaikan seberat zarrah (biji sawi), niscaya dia akan melihat
(balasan)nya (7). Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah (biji
sawi), dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. az-Zalzalah/99: 7-8)
Suatu amal saleh akan sah jika
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Amal saleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.
b. Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah
Swt.
c. Amal saleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan petunjuk
al-Qur’an dan Hadis.
Pernahkah kalian melihat orang
atau temanmu beramal, tetapi sedikit sekali? Janganlah kalian meremehkannya
atau menghina karena sedikit amalnya. Sebab nilai sebuah amal tidak
semata-mata tergantung banyak atau sedikitnya, tetapi juga terletak pada
keikhlasannya. Sedangkan nilai keikhlasan amal seseorang hanya Allah Swt.
yang mengetahui. Allah Swt. mencintai seorang hamba yang beramal secara
terus-menerus meskipun sedikit. Memang yang paling baik adalah beramal banyak
serta ikhlas, dan dilakukan terus menerus. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda
:
Artinya: “ Dar Abu Dzar Jundub
Bin Junadah r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda kepadaku: “janganlah
sekali-kali kamu mencemooh perbuatan baik seberapa pun kecilnya, walaupun
perbuatan baik itu hanya berupa penyambutan terhadap saudaramu dengan muka
yang berseri-seri” (H.R. Muslim)
Wahaigenerasimuda Islam,
ketahuilah bahwa amal saleh ada tiga macam, yaitu :
1) Amal saleh terhadap Allah Swt., yaitu menjalankan perintah
Allah Swt. dan meninggalkan larang-Nya. Contohnya adalah salat, zakat, puasa,
membaca al-Qur’an dan ibadah lainnya
2) Amal saleh terhadap manusia, yaitu menjalankan hak dan
kewajiban terhadap sesama manusia. Contohnya adalah memberikan senyuman,
bersikap ramah, bertutur kata yang santun, dan menolong kaum duafa.
3) Amal saleh terhadap lingkungan
alam yaitu menjaga kelestarian alam
contohnya adalah membuang sampah pada tempatnya, menjagakebersihan mendaur
ulang sampah dan melakukan penghijauan.
Di samping tiga amal saleh
tersebut ada suatu amal kebajikan yang disebut amal jariyah. Amal jariyah
yaitu perbuatan kebajikan yang dilakukan secara ikhlas dengan mengharapkan
rida Allah Swt. dan mendatangkan pahala bagi pelakunya meskipun ia telah
meninggal. Pahala amal jariyah akan terus mengalir selama orang yang masih
hidup masih dapat memanfaatkan hasil kebajikan yang iatinggalkan di dunia.
Rasulullah s.a.w. bersabda :
Artinya : “dari Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah
seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali
tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at baginya dan anak shalih
yang selalu mendoakannya.” (H.R. Muslim)saudaramu dengan muka yang
berseri-seri” (H.R. Muslim)
|
|
2
|
MANFAAT BERAMAL SALEH
Seseorang yang beramal saleh akan memperoleh manfaat
sebagai berikut :
|
|
1)
|
Diberi ampunan dan pahala yang
besar oleh Allah Swt.
Hal ini sebagaimana firman
Allah Swt. dalam Q.S. al-Maidah/5: 9 yang artinya: “Allah telah menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) mereka akan
memperoleh ampunan dan pahala yang besar.”
|
|
2)
|
2) Diberi tambahan petunjuk.
Hal ini sesuai dengan
Q.S. Maryam/19: 76 yang artinya:“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada
mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal kebajikan yang kekal itu lebih
baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.”
|
|
3)
|
3) Diberi kehidupan yang baik dan layak.
Hal ini sesuai dengan
Q.S. an-Nahl/16: 97 yang artinya: “Siapa mengerjakan kebajikan, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
|
|
4)
|
Dihapuskan dosa-dosanya.
Hal ini sesuai dengan Q.S.
al-Ankabut/29: 7 yang artinya: “Dan orang- orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan, pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan
Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.”
|
|
5)
|
Dijauhkan dari kerugian di
dunia dan akhirat.
Hal ini sesuai dengan Q.S.
al-‘Asr/103: 1-3 : “Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling
menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.”
|
|
3
|
BERBAIK SANGKA
Berbaik sangka
atau Husnudzon merupakan perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim.
Lawan dari husnudzon adalah su’udzon atau buruk sangka. Berburuk sangka
merupakan perilaku tercela yang akan mendatangkan mudarat, baik bagi
pelakunya maupun orang lain. Allah Swt. melarang berburuk sangka, sebagaimana
firman-Nya dalam Q.S. al-Hujurat/49: 12 :
Artinya : “Wahai
orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang
lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.
Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah
Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.” (Q.S. al- Hujurat/49: 12)
Rasulullah s.a.w. juga
melarang berburuk sangka, sebagaimana hadis berikut ini
Artinya : “Dari Abu
Hurairah r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Jauhilah prasangka buruk
karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta.” (H.R. Bukhari)
Berbaik sangka ada tiga macam,
yaitu :
|
|
1)
|
Berbaik sangka kepada Allah
Swt.
Orang yang berbaik sangka
kepada Allah Swt. akan senantiasa bersyukur atas semua kenikmatan dari-Nya,
dan bersabar atas semua cobaan. Mengapa kita harus bersyukur kepada Allah
Swt? Allah Swt. telah memberikan karunia dan kenikmatan yang tidak ternilai
harganya kepada manusia. Maka, sudah seharusnya manusia bersyukur kepada
Allah Swt.
Lalu, mengapa kita harus
bersabar atas semua cobaan ? Allah Swt. memiliki sifat-sifat sempurna dan
tidak mungkin Allah Swt. menghendaki keburukan bagi hamba-hamba-Nya. Setiap
cobaan dan ujian dari Allah Swt. tidak bertujuan menyakiti hamba-Nya, tetapi
untuk menguji ketaatan, keimanan, dan kesabarannya.
|
|
2)
|
Berbaik sangka kepada diri
sendiri.
Pernahkah kalian mengalami
kesulitan hidup? Jika pernah, bagaimana cara kalian menyikapinya? Seseorang
yang berbaik sangka kepada diri sendiri akan memiliki sikap percaya diri,
optimis, dan bekerja keras. Sebaliknya, seseorang yang berburuk sangka kepada
diri sendiri, ia akan merasa pesimis, tidak percaya diri, dan malas berusaha.
|
|
3)
|
Berbaik sangka kepada orang
lain.
Sebagai makhluk sosial, manusia
selalu membutuhkan orang lain. Orang lain di sekitar kita harus diperlakukan
secara baik, santun, saling menyayangi, dan menghormati. Berprasangka baik
kepada orang lain akan menumbuhkan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat.
Sikap buruk sangka hanya akan memicu perpecahan dan konflik. Banyak
pertikaian dan kerusuhan terjadi karena sikap buruk sangka. Jika ada isu-isu
negatif hendaknya diklarifikasi (tabayyun) terlebih dahulu agar kita tidak
terjerumus kepada sikap curiga dan buruk sangka. Oleh karena itu, mari kita
tumbuhkan prasangka baik kepada keluarga, teman, tetangga, dan sesama manusia
agar hidup kita bahagia dunia sampai akhirat.
|
|
4
|
MANFAAT BAIK
SANGKA
Seseorang yang
membiasakan diri berbaik sangka akan memperoleh manfaat sebagai berikut :
1) Hidup menjadi
tenang dan optimis.
2) Yakin bahwa terdapat hikmah
di balik segala penderitaan dan kegagalan.
3) Membentuk pribadi yang
tangguh
4) Menjadikan seseorang teguh
pendirian sebab tidak mudah menerima pengaruh buruk dari orang lain
5) Menjadikan seseorang kreatif
6) Menyebabkan seseorang tidak
mudah putus asa
7) Hubungan persahabatan dan
persaudaraan menjadi lebih baik.
8)Terhindar dari penyesalan
dalam hubungan dengan sesama.
|
Jumat, 13 Maret 2020
GEMAR BERAMAL SALEH DAN BERBAIK SANGKA KEPADA SESAMA
Jum'at, 13 Maret 2020, kelas VIII/D dan VIII/C (Menyajikan perilaku
gemar beramal saleh dan berbaik sangka kepada sesama)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar