Kamis, 22 April 2021

3.13 Tradisi Islam Di Nusantara

 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI KELAS IX

Rabu, 14 April 2021, Kelas IX / F dan IX / G
Kamis, 1
5 April  2021, Kelas IX / D dan IX / E
Jum'at, 1
6 April  2021, Kelas IX /A , IX / B, dan IX / C

 Kompetensi Dasar : 3.13  Tradisi Islam di Nusantara

 MateriMenelusuri Tradisi Islam di Nusantara

 Pertemuan Pertama

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Melalui pembelajaran daring dengan aplikasi Simaskot,Blogger dan Whatsapp, peserta didik dapat:
Menjelaskan Tradisi Islam di Nusantara

Assalamu'alaikum, apa khabar anak-anak sholeh & sholehah, smg kita semua dalam lindungan Allah Swt dan sdh melaksanakan sholat subuh, sholat dhuha dan muroja'ah, selanjutnya silahkan buka blog guru mapel sesuai jadwal, ikuti petunjuknya, tetap semangat

https://www.youtube.com/watch?v=gIlx6CG4WqM


Petunjuk:

Pahamilah Tradisi Islam di Nusantara

Tradisi Nusantara sebelum Islam

Sebelum tradisi Islam ada di Indonesia, telah ada tradisi Hindu-Buddha. sehingga pada akhirnya terjadi akulturasi di antara keduanya.

Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam kebudayaan Indonesia, misalnya tampak pada seni rupa dan seni ukir.

 Seni Islam yang berkembang di Nusantara adalah seni arsitektur, seni ukir, kaligrafi, seni tari, seni musik/suara, seni pertunjukan, dan seni sastra.

 Tradisi atau budaya Islam yang berkembang di Nusantara, seperti Halal Bihalal, Tabot atau Tabuik, Kupatan, Sekaten, Grebeg, Grebeg Besar, Kerobok Maulid, Tradisi Rabu Kasan, Dugderan, Tumpeng, dan lainnya.

 Umat Islam atau generasi muda dapat menjaga kelestarian tradisi Islam dengan cara melanjutkan keberadaannya atau mengembangkannya agar sesuai dengan perkembangan zaman.

 Akulturasi Budaya Islam

 Akulturasi merupakan proses percampuran antara unsur kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain sehingga terbentuk kebudayaan yang baru tanpa menghilangkan sama sekali ciri khas masing-masing kebudayaan lama.

Budaya Islam adalah segala macam bentuk cipta, rasa, dan karsa yang berasal dan berkembang dalam masyarakat serta telah mendapat pengaruh dari Islam.

Budaya dalam pandangan Islam adalah sebuah tata nilai dan tradisi yang berkembang dari ajaran Islam.

Tradisi Islam adalah kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan turun temurun oleh masyarakat, dan di dalamnya mengandung ajaran-ajaran Islam.

Islam sesungguhnya membuka diri terhadap budaya-budaya dari luar Islam. Islam mempersilakan siapa pun untuk berpendapat, mengemukakan ide dan gagasan, ataupun menciptakan budaya-budaya tertentu, asalkan sesuai prinsip-prinsip sebagai berikut.

 a.       Tidak melanggar ketentuan hukum halal-haram.

b.      Mendatangkan mashlahat (ke-baikan) dan tidak menimbulkan mafsadat (kerusakan).

c.       Sesuai dengan prinsip al-Wala` (kecintaan yang hanya kepada Allah Swt. dan apa saja yang dicintai Allah Swt.) dan al-Bara` (berlepas diri dan membenci dari apa saja yang dibenci oleh Allah Swt.).

 Berikut ini adalah seni budaya Nusantara yang telah mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam.

 1) Nama-Nama Bulan dalam Penanggalan Jawa

 Masuknya Islam ke Indonesia, membawa pengaruh pada sistem penanggalan. Islam menggunakan kalender Hijriah yang berpatokan pada perputaran bulan. Bentuk akulturasi antara penanggalan Islam dan penanggalan Jawa dapat terlihat pada penamaan bulan sebagai berikut.

 2) Seni Bangunan Masjid

3) Seni Ukir dan Kaligrafi

4) Seni Tari

5) Seni Musik

6) Seni Pertunjukan

7) Seni Sastra

    Jenis-jenis karya sastra yang sesuai dengan ajaran Islam di antaranya sebagai berikut.

 Ø  Babad

Babad adalah dongeng yang sengaja diubah sebagai cerita sejarah. Dalam babad, tokoh, tempat, dan peristiwa hampir semua ada daIam sejarah, tetapi penggambarannya dilakukan secara berlebihan. Babad merupakan campuran antara fakta sejarah, mitos dan kepercayaan. Contohnya Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Mataram, Babad Surakarta, Babad Giyanti, dan Babad Pakepung.

Di daerah Melayu, babad dikenal dengan nama sejarah sarasilah (silsilah) atau tambo, yang juga diberi judul hikayat. Contohnya Tambo Minangkabau, Hikayat Raja-raja Pasai, dan Hikayat Sarasilah Perak.

Ø  Hikayat

Hikayat adalah cerita atau dongeng yang biasanya penuh dengan keajaiban dan keanehan. Tidak jarang hikayat berpangkal pada tokoh-tokoh sejarah atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Hikayat yang terkenal adalah hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat 1001 malam, Hikayat Bayan Budiman dan lain-lain.

 Ø  Suluk

Ø  Suluk adalah kitab-kitab yang menguraikan soal tasawuf. Kitab suluk sangat rnenarik karena sifatnya pantheisme, yaitu menjelaskan tentang bersatunya manusia dengan Tuhan (manunggaling kawulo lan Gusti). Pujangga-pujangga kerajaan dan para wali yang menghasilkan karya-karya sastra jenis suluk adalah seperti di bawah ini.

Sunan Bonang mengembangkan ilmu suluk dalam bentuk puisi yang dibukukan dalam Kitab Bonang.

Hamzah Fansuri menghasilkan karya sastra dalam bentuk puisi yang bernafaskan keislaman, misalnya Syair Perahu dan Syair Dagang.

Syekh Yusuf, seorang ulama Makassar yang diangkat sebagai pujangga di kerajaan Banten, berhasil menulis beberapa buku tentang tasawuf.

8). Kesenian Debus

 3. Melestarikan Tradisi Islam di Nusantara

 Tradisi adalah kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan turun temurun oleh masyarakat.

Seni budaya, adat, dan tradisi yang bernapaskan Islam tumbuh dan berkembang di Nusantara. Tradisi ini sangat bermanfaat bagi penyebaran Islam di Nusantara. Untuk itulah, kita sebagai generasi muda Islam harus mampu merawat, melestarikan, mengembangkan, dan menghargai hasil karya para ulama terdahulu. Mengingat zaman modern sekarang ini, ada sebagian kelompok yang mengharamkan dan ada sebagian yang menghalalkan. Mereka yang mengharamkan tradisi beralasan pada zaman Rasulullah saw. tidak pernah ada. Mereka yang membolehkan dengan dasar bahwa tradisi tersebut digunakan sebagai sarana dakwah dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Kita sebagai generasi penerus Islam harus bijaksana dalam menyikapi tradisi tersebut. Memang, harus diakui ada tradisi-tradisi lokal yang tidak sesuai dengan Islam. Tradisi seperti ini harus kita tolak dan buang supaya tidak ditiru oleh generasi berikutnya.

 Para ulama dan wali pada zaman dahulu tentu telah mempertimbang­ kan tradisi-tradisi tersebut dengan sangat matang baik dari segi madharat-mafsadat maupun halal-haramnya. Mereka sangat paham hukum agama sehingga tidak mungkin mereka menciptakan tradisi tanpa pertimbangan-pertimbangan tersebut.

 Banyak sekali tradisi atau budaya Islam yang berkembang hingga saat ini. Semuanya mencerminkan kekhasan daerah atau tempat masing-masing. Berikut ini adalah beberapa tradisi atau budaya Islam dimaksud.

 Halal Bihalal

 Halal bihalal dilakukan pada Bulan Syawal, berupa acara saling bermaaf-maafan. Setelah umat Islam selesai puasa Ramadhan sebulan penuh, dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah Swt. Namun, dosa kepada sesama manusia belum akan diampuni Allah Swt. jika belum mendapat kehalalan atau dimaafkan oleh orang tersebut. Oleh karena itu tradisi halal bihalal dilakukan dalam rangka saling memaafkan atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan agar kembali kepada fitrah (kesucian). Tradisi ini erat kaitannya dengan perayaan Idul Fitri.

 Tujuan halal bihalal selain saling bermaafan adalah untuk menjalin tali silaturahim dan mempererat tali persaudaraan. Sampai saat ini, tradisi ini masih dilakukan di semua lapisan masyarakat. Mulai keluarga, tingkat RT sampai istana kepresidenan. Bahkan, acara halal bihalal sudah menjadi tradisi nasional yang bernapaskan Islam.

 Istilah halal bihalal berasal dari bahasa Arab (halla atau halal), tetapi tradisi halal bihalal itu sendiri adalah tradisi khas bangsa Indonesia, bukan berasal dari Timur Tengah. Bahkan, bisa jadi ketika arti kata ini ditanyakan kepada orang Arab, mereka akan kebingungan dalam menjawabnya.

 Halal bihalal sebagai sebuah tradisi khas Islam Indonesia lahir dari sebuah proses sejarah. Tradisi ini digali dari kesadaran batin tokoh-tokoh umat Islam masa lalu untuk membangun hubungan yang harmonis (silaturahim) antar umat. Dengan acara halal bihalal, pemimpin agama, tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah akan berkumpul, saling berinteraksi dan saling bertukar informasi. Komunikasi ini akan mempererat kekeluargaan dan dapat menyelesaikan berbagai masalah yang ada.

Pada acara halal bihalal, semua orang mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Hal ini mengandung maksud bahwa ketika secara lahir, telah memaafkan yang ditandai dengan berjabat tangan atau mengucapkan kata maaf, batinnya juga harus dengan tulus memaaf­ kan dan tidak lagi tersisa rasa dendam dan sakit hati.

 b. Tabot atau Tabuik

Tabot atau tabuik adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu dan Padang untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian Hasan dan Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad saw. Kedua cucu Rasulullah saw. ini gugur dalam peperangan di Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M). Perayaan di Tabot atau Tabuik pertama kali dilaksanakan oleh Syaikh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syaikh Burhanuddin menikah dengan wanita Bengkulu, kemudian keturunannya disebut sebagai keluarga Tabot. Upacara ini dilaksanakan dari tanggal 1 sampai 10 Muharram (berdasar kalendar Islam) setiap tahun.

 Istilah tabot berasal dari kata Arab, “tabut”, yang secara harfiah berarti kotak kayu atau peti. Tidak ada catatan tertulis sejak kapan upacara Tabot mulai dikenal di Bengkulu. Namun, diduga kuat tradisi ini dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborough (1718-1719) di Bengkulu. Para tukang bangunan tersebut, didatangkan oleh Inggris dari Madras dan Bengali di bagian selatan India.

 c. Kupatan (Bakdo Kupat)

 Di Pulau Jawa, bahkan sudah berkembang ke daerah-daerah lain, terdapat tradisi kupatan. Tradisi membuat kupat ini biasanya dilakukan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, masyarakat berkumpul di suatu tempat seperti mushala dan masjid untuk mengadakan selamatan dengan hidangan yang didominasi kupat (ketupat). Kupat merupakan makanan yang terbuat dari beras dan dibungkus anyaman (longsong) dari janur kuning (daun kelapa yang masih muda). Sampai saat ini, ketupat menjadi maskot Hari Raya Idul Fitri. Ketupat memang sebagai makanan khas lebaran. Makanan itu ternyata bukan sekadar sajian pada hari kemenangan, tetapi punya makna mendalam dalam tradisi Jawa. Oleh para Wali, tradisi membuat kupat itu dijadikan sebagai sarana untuk syiar agama. Oleh sebagian besar masyarakat, kupat juga menjadi singkatan atau di-jarwo dhosok-kan menjadi rangkaian kata yang sesuai dengan momennya yaitu Lebaran. Kupat adalah singkatan dari ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan menjadi simbol untuk saling memaafkan.

d. Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta

 Tradisi Sekaten dilaksanakan setiap tahun di Keraton Surakarta Jawa Tengah dan Keraton Yogyakarta. Tradisi ini dilaksanakan dan dilestarikan sebagai wujud mengenang jasa-jasa para Walisongo yang telah berhasil menyebarkan Islam di tanah Jawa. Peringatan yang lazim dinamai Maulud Nabi itu, oleh para wali disebut Sekaten, yang berasal dari kata syahadatain (dua kalimat Syahadat). Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu, setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan, diselingi dengan lagu-lagu yang berisi ajaran agama Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain.

 Jadi, Sekaten diadakan untuk melestarikan tradisi para wali dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw. Sebagai tuntunan bagi umat manusia, diharapkan masyarakat yang datang ke Sekaten juga mempunyai motivasi untuk mendapatkan berkah dan meneladani Nabi Muhammad saw.

Dalam upacara Sekaten tersebut, disuguhkan gamelan pusaka peninggalan dinasti Majapahit yang telah dibawa ke Demak. Suguhan ini sebagai pertanda bahwa dalam berdakwah, para wali mengemasnya dengan menjalin kedekatan kepada masyarakat.

 e. Grebeg

 Grebeg merupakan tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan. Grebeg pertama kali diselenggarakan Sultan Hamengkubuwana ke-1 oleh Keraton Yogyakarta. Grebeg dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di Yogyakarta diselenggarakan 3 tahun sekali. Pertama, grebek pasa-syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr. Kedua, grebeg besar, diadakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah untuk merayakan Hari Raya Kurban. Ketiga, grebeg maulud setiap tanggal 12 Rabiul Awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw. Selain Kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebeg adalah Solo, Cirebon dan Kota Demak.

f.  Grebeg Besar di Demak

 Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang setiap tahun dilaksanakan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan datangnya Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban. Tradisi ini cukup menarik karena Demak merupakan pusat perjuangan Wali Songo dalam dakwah.

Pada awalnya, Grebeg Besar dilakukan tanggal 10 Dzulhijjah tahun 1428 Caka dan dimaksudkan sekaligus untuk memperingati genap 40 hari peresmian penyempurnaan Masjid Agung Demak. Mesjid ini didirikan oleh Wali Songo pada tahun 1399 Caka, bertepatan 1477 Masehi. Tahun berdirinya masjid ini tertulis pada bagian Candrasengkala “Lawang Trus Gunaning Janmo”.

Pada tahun 1428, tertulis dalam Caka tersebut Sunan Giri meresmi­ kan penyempurnaan Masjid Demak. Tanpa diduga, pengunjung yang hadir sangat banyak. Kesempatan ini kemudian digunakan para Wali untuk melakukan dakwah Islam. Jadi, tujuan semula Grebeg Besar adalah untuk merayakan Hari Raya Kurban dan memperingati peresmian Masjid Demak.

 g. Kerobok Maulid di Kutai dan Pawai Obor di Manado

 Di kawasan Kedaton Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, juga diselenggarakan tradisi yang dinamakan Kerobok Maulid. Istilah Kerobok berasal dari bahasa Kutai yang artinya berkerubun atau berkerumun oleh orang banyak. Tradisi Kerobok Maulid dipusatkan di halaman Masjid Jami’ Hasanuddin, Tenggarong. Tradisi ini dilaksanakan dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw., tanggal 12 Rabiul Awwal.

 Kegiatan Kerobok Maulid ini diawali dengan pembacaan Barzanji di Masjid Jami’ Hasanudin Tenggarong. Kemudian, dari Keraton Sultan Kutai, puluhan prajurit Kesultanan akan keluar dengan membawa usung-usungan yang berisi kue tradisional, puluhan bakul Sinto atau bunga rampai dan Astagona.

Usung-usungan ini kemudian dibawa berkeliling antara Keraton dan Kedaton Sultan dan berakhir di Masjid Jami’ Hasanuddin. Kedatangan prajurit keraton dengan membawa Sinto, Astagona dan kue-kue di Masjid Hasanuddin ini akan disambut dengan pembacaan Asrakal yang kemudian membagi-bagikannya kepada warga masyarakat yang ada di dalam masjid. Akhir dari upacara Kerobok ini ditandai dengan penyampaian hikmah maulid oleh seorang ulama.

 Lain di Kutai lain pula di Manado. Untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. warga muslim di Kota Manado, Sulawesi Utara, menggelar tradisi pawai obor. Obor yang dibawa berpawai oleh ribuan warga membuat jalan-jalan di Kota Manado terang. Bagi warga muslim setempat, pawai obor sudah jadi tradisi dan dilaksanakan turun-temurun sebagai simbol penerangan. Lebih lanjut, simbol penerangan itu bermakna bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw. adalah membawa ajaran yang menjadi cahaya penerang iman saat manusia hidup dalam kegelapan dan kemusyrikan.

 h. Tradisi Rabu Kasan di Bangka

 Tradisi Rabu Kasan dilaksanakan di Kabupaten Bangka setiap tahun, tepatnya pada hari rabu terakhir bulan Safar. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni Rabu Kasan berasal dari Kara Rabu Pungkasan (terakhir).

 Upacara Rabu Kasan sebenarnya tidak hanya dilakukan di Bangka saja, tetapi juga di daerah lain, seperti di Bogor Jawa Barat dan Gresik Jawa Timur. Pada dasarnya maksud dari tradisi ini sama, yaitu untuk memohon kepada Allah Swt. agar dijauhkan dari bala’ (musibah dan bencana).

 Di Kabupaten Bangka, tradisi ini dipusatkan di desa Air Anyer, Kecamatan Merawang. Sehari sebelum upacara Rabu Kasan di Bangka diadakan, semua penduduk telah menyiapkan segala keperluan upacara tersebut seperti ketupat tolak balak, air wafak, dan makanan untuk dimakan bersama pada hari Rabu esok hari.

 Tepat pada hari Rabu Kasan, kira-kira pukul 07.00 WIB semua penduduk telah hadir di tempat upacara dengan membawa makanan dan ketupat tolak bala sebanyak jumlah keluarga masing-masing. Acara diawali dengan berdirinya seseorang di depan pintu masjid dan menghadap keluar lalu mengumandangkan azan. Lalu disusul dengan pembacaan doa bersama-sama. Selesai berdoa semua yang hadir menarik atau melepaskan anyaman ketupat tolak balak yang telah tersedia tadi, satu per satu menurut jumlah yang dibawa sambil menyebut nama keluarganya masing-masing.

Kemudian, dilanjutkan dengan acara makan bersama. Setelah itu, masing-masing pergi mengambil air wafak yang telah disediakan untuk semua anggota keluarganya. Setelah selesai acara ini, mereka pulang dan bersilahturahmi ke rumah tetangga atau keluarganya.

 i.  Dugderan di Semarang

 Tradisi Dugderan merupakan tradisi khas yang dilakukan oleh masyarakat Semarang, Jawa Tengah. Tradisi Dugderan dilakukan untuk menyambut datangnya bulan puasa. Dugderan biasanya diawali dengan pemberangkatan peserta karnaval dari Balaikota Semarang.

 

Ritual dugderan akan dilaksanakan setelah salat Asar yang diawali dengan musyawarah untuk menentukan awal bulan Ramadhan yang diikuti oleh para ulama. Hasil musyawarah itu kemudian diumumkan kepada khalayak. Sebagai tanda dimulainya berpuasa, dilakukan pemukulan bedug. Hasil musyawarah ulama yang telah dibacakan itu kemudian diserahkan kepada Kanjeng Gubernur Jawa Tengah. Setelah itu, Kanjeng Bupati Semarang (Walikota Semarang) dan Gubernur bersama-sama memukul bedug kemudian diakhiri dengan doa.

 j.  Budaya Tumpeng

 Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-pauknya dalam bentuk kerucut. Nasi tumpeng umumnya berupa nasi kuning, atau nasi uduk. Cara penyajian nasi ini khas Jawa atau masyarakat Betawi keturunan Jawa, dan biasanya dibuat pada saat kenduri atau perayaan suatu kejadian penting. Meskipun demikian, budaya tumpeng sudah menjadi tradisi nasional bangsa Indonesia. Tumpeng biasa disajikan di atas tampah (wadah tradisional) dan dialasi daun pisang. Ada tradisi tidak tertulis yang menganjurkan bahwa pucuk dari kerucut tumpeng dihidangkan bagi orang yang dituakan dari orang-orang yang hadir. Ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tersebut. Saat ini, budaya tumpeng sudah menjadi tradisi nasional bangsa Indonesia.

 

Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini!

 Soal :  Kerjakan di kertas selembar dan hasilnya kirim via WA japri ke 081279568990

 1.      Sebutkan contoh pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam budaya masyarakat Indonesia sebelum Islam!

2.      Sebutkan tiga prinsip Islam dalam memandang sebuah budaya!

3.      Ceritakan sejarah Grebeg Besar di Demak!

Selamat belajar dan tetap semangat


Rabu, 21 April 2021, Kelas IX / F dan IX / G
Kamis, 22
 April  2021, Kelas IX / D dan IX / E
Jum'at, 23
 April  2021, Kelas IX /A , IX / B, dan IX / C

 Kompetensi Dasar : 3.13  Tradisi Islam di Nusantara

 Materi : Menelusuri Tradisi Islam di Nusantara

 Pertemuan kedua 

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Melalui pembelajaran daring dengan aplikasi google drive, peserta didik dapat:
 mengerjakan post test 3.13

Assalamu'alaikum, apa khabar anak-anak sholeh & sholehah, smg kita semua dalam lindungan Allah Swt dan sdh melaksanakan sholat subuh, sholat dhuha dan muroja'ah, selanjutnya silahkan buka blog guru mapel sesuai jadwal, ikuti petunjuknya, tetap semangat

Petunjuk: Post test 3.13 Silahkan klik link  https://forms.gle/XP8Gp1vU7ASVJehT8 
 

 

Rabu, 07 April 2021

3.11 Ketentuan Qurban dan Aqiqah

 

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI KELAS IX

Rabu, 31 Maret 2021, Kelas IX / F dan IX / G
Kamis, 01 April 2021, Kelas IX / D dan IX / E
Jum'at, 02 April 2021, Kelas IX /A , IX / B, dan IX / C

Kompetensi Dasar : 3.11  Ketentuan qurban dan aqiqah

MateriKetentuan qurban dan aqiqah

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Melalui pembelajaran daring dengan aplikasi Simaskot,Blogger dan Whatsapp, peserta didik dapat:
Menjelaskan
Ketentuan qurban dan aqiqah

Assalamu'alaikum, apa khabar anak-anak sholeh & sholehah, smg kita semua dalam lindungan Allah Swt dan sdh melaksanakan sholat subuh, sholat dhuha dan muroja'ah, selanjutnya silahkan buka blog guru mapel sesuai jadwal, ikuti petunjuknya, tetap semangat


https://www.youtube.com/watch?v=euoscWjsrzc

 Petunjuk:
Pahamilah Ketentuan qurban dan aqiqah

 1.    AKIKAH

Akikah secara bahasa artinya memutus atau melubangi. Secara syariat, makna akikah adalah menyembelih kambing/domba sebagai tanda syukur kepada Allah atas lahirnya anak, baik laki-laki atau perempuan. Akikah biasanya dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Pada hari itu pula, seorang bayi dicukur rambutnya dan diberi nama yang baik. Sabda Nabi saw.:

 Artinya : “Dari Samurah bahwasanya Nabi saw. bersabda: Setiap anak itu tergadai dengan akikahnya yang disembelih pada hari ketujuh, dicukur rambut kepalanya, dan diberi nama.” (H.R. Ibnu Majah)

 Jika pada hari ketujuh tersebut seorang ayah belum mampu menyembelih akikah untuk anaknya, boleh dilakukan pada saat dia mampu sebelum anak tersebut dewasa. Sayyidah Aisyah ra dan Imam Ahmad berpendapat bahwa akikah bisa disembelih pada hari ketujuh, atau hari keempat belas ataupun hari keduapuluh satu. Jika pada hari-hari itu juga belum mampu, boleh dilakukan kapan saja.

 a.    Hukum Akikah

Hukum akikah adalah sunah muakad. Sunah muakad artinya sunah yang sangat dianjurkan. Sebaiknya pelaksanaan penyembelihan dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran anak tersebut. Akikah berbeda dengan penyembelihan pada umumnya. Jika penyembelihan biasa tujuannya hanya untuk dikonsumsi (dimakan), akikah mempunyai tujuan yang khusus, yaitu sebagi wujud syukur kepada Allah Swt. atas kelahiran seorang anak.

 b.   Ketentuan Hewan Akikah

 Mayoritas ulama sepakat bahwa hewan yang digunakan untuk akikah adalah kambing/domba. Hewan untuk anak laki-laki sebanyak 2 ekor kambing/domba dan untuk anak perempuan satu ekor kambing/ domba.

Adapun syarat kambing/domba akikah, yaitu sebagai berikut.

Ø  Kambing/domba itu harus dalam keadaan sehat, tidak kurus, dan tidak cacat.

Ø  Kambing/domba itu sudah berumur satu tahun lebih (sudah pernah berganti gigi).

 c.    Pembagian Daging Akikah

 Ketentuan pembagian daging akikah berbeda dengan pembagian daging kurban. Dalam hal ini, daging akikah diberikan dalam kondisi yang sudah dimasak.

Orang tua anak boleh memakannya, menghadiahkan sebagian dagingnya kepada sahabat-sahabatnya, dan menyedekahkan sebagian lagi kepada kaum muslimin. Boleh juga mengundang kerabat dan tetangga untuk menyantapnya, serta boleh juga disedekahkan semuanya.

 Hikmah Pelaksanaan Akikah

Ø  Menghidupkan sunah.

Ø  Membebaskan anak dari ketergadaian.

Ø  Ibadah akikah mengandung unsur perlindungan dari setan yang dapat mengganggu anak yang terlahir itu. Dengan demikian anak yang telah ditunaikan akikahnya dengan rida dan pertolongan Allah Swt. akan lebih terlindungi dari gangguan setan yang sering mengganggu anak-anak.

Ø  Dengan rida dan pertolongan Allah Swt., akikah dapat meng­ hindarkan­ anak dari musibah, keburukan moral, dan penderitaan.

Ø  Merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah Swt. sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah Swt. dengan lahirnya sang anak.

Ø  Akikah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syariat Islam.

Ø  Memperkuat tali silaturahim di antara anggota masyarakat.

 

 2.    KURBAN

Dalam istilah ilmu fikih, hewan kurban biasa disebut al-udhiyah yang bentuk jamaknya al-adhahi. Secara bahasa, kurban berasal dari kata “qarraba” yang berarti  dekat. Secara syariat, kurban artinya ibadah dalam bentuk melaksanakan penyembelihan hewan tertentu atas dasar perintah Allah Swt. dan petunjuk Rasulullah saw. dengan harapan dapat mendekatkan diri kepada-Nya.

Allah Swt. memerintahkan umat Islam untuk berkurban sebagaimana tertuang dalam Q.S. al-Kautsar/108:1-3.  ( https://www.youtube.com/watch?v=t8y4Wg6dPgI )

Artinya: “Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah). (Q.S. al-KauÉar/108: 1-3)

1). Hukum Kurban

Pelaksanaan kurban hukumnya sunah muakad, artinya sangat dianjurkan. Bagi yang mampu, dianjurkan untuk melaksanakan kurban. Akan tetapi, apabila dia tidak melaksanakannya, hukumnya makruh.

2). Ketentuan Hewan Kurban

Jenis binatang yang diperbolehkan untuk dijadikan kurban adalah unta, sapi, kerbau, kambing atau biri-biri. Adapun ketentuan hewan-hewan tersebut adalah, sebagai berikut.

Ø  Unta yang sudah berumur 5 tahun.

Ø  Sapi/kerbau yang sudah berumur 2 tahun.

Ø  Kambing yang sudah berumur 2 tahun.

Ø  Domba/biri-biri yang sudah berumur 1 tahun atau telah berganti gigi.

Menurut para ulama, tidak sah kecuali dengan jenis hewan-hewan tersebut di atas. Di samping memenuhi ketentuan umur, binatang-binatang itu harus sehat dan organ tubuhnya lengkap, tanduknya tidak patah, tidak buta matanya, tidak pincang, tidak sakit atau cacat, dan tidak kurus kering.

Ketentuan yang lain untuk jenis binatang unta, sapi, dan kerbau boleh untuk kurban sejumlah tujuh orang. Kambing dan domba hanya untuk kurbannya satu orang. Sabda Nabi saw.:

Artinya:           “Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a. katanya: Kami pernah menyembelih binatang kurban bersama Rasulullah saw. pada tahun Hudaibiah dengan seekor unta kepada tujuh orang dan lembu juga kepada tujuh orang.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

3). Waktu Penyembelihan Kurban

Waktu penyembelihan kurban adalah setelah salat Idul Adha (tanggal 10 bulan Dzulhijjah) dan tiga hari tasyrik (11,12, dan13 bulan Dzulhijjah). Penyembelihan boleh dilakukan pada siang hari atau sore hari pada hari-hari tersebut (sebelum matahari terbenam pada tanggal 13 bulan Dzulhijjah). Tidak ada perbedaan waktu siang ataupun malam. Baik siang maupun malam, penyembelihan kurban sama-sama dibolehkan.

Tempat yang disunahkan untuk menyembelih adalah tanah lapangan. Tujuannya adalah dalam rangka memberitahukan kepada kaum muslimin bahwa kurban sudah boleh dilakukan dan untuk mengajari kaum muslimin tata cara kurban yang benar.

Orang yang berkurban (shahibul Kurban) disunahkan untuk menyembelih hewan kurbannya sendiri, namun boleh diwakilkan kepada orang lain. Ketika menyembelih hewan kurban, disunahkan membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. berikut ini:

Artinya: “Kuhadapkan muka hatiku kepada dzat yang menciptakan langit dan bumi, atas agama Ibrahim dengan keadaan lurus, dan bukanlah aku termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim). Ya Allah, segala sesuatu berasal dari-Mu, dan hanya untuk-Mu, dan dari Nabi Muhammad dan umatnya, dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar.”

4). Pembagian Daging Kurban

Daging kurban dibagi kepada fakir dan miskin dalam keadaan masih mentah, belum dimasak. Apabila orang yang berkurban (shahibul kurban)  menghendaki,  dia  boleh  mengambil  daging  kurban  itu maksimal sepertiganya.

5). Hikmah Pelaksanaan Kurban

Ø  Menghidupkan sunah para nabi terdahulu, khususnya sunnah Nabi Ibrahim a.s.

Ø  Untuk mendekatkan diri atau taqarrub kepada Allah Swt.

Ø  Menghidupkan makna takbir di Hari Raya Idul Adha, dari tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah.

Ø  Kurban mengajarkan kepada kita untuk bersikap dermawan, tidak rakus dan tidak kikir. Kurban mendidik kita untuk peduli kepada sesama.

Ø  Mendidik kita untuk membunuh sifat kebinatangan. Di antara sifat-sifat kebinatangan yang harus kita musnahkan adalah tamak, rakus, sikap ingin menang sendiri, sewenang-wenang kepada orang lain.

Soal :  Kerjakan di kertas selembar dan hasilnya kirim via WA japri ke 081279568990

1.      Jelaskan pengertian akikah dan kurban!

2.       Jelaskan perbedaan ketentuan pembagian daging akikah dan daging kurban!

3.       Sebutkan hikmah pelaksanaan kurban!

Selamat belajar dan tetap semangat


Pertemuan ke-dua (post test 3.11)

Rabu,  07 April 2021, Kelas IX / F dan IX / G
Kamis, 
08 April 2021, Kelas IX / D dan IX / E

Jum'at, 09 April 2021, Kelas IX /A , IX / B, dan IX / C


Assalamu'alaikum, apa khabar anak-anak sholeh & sholehah, smg kita semua dalam lindungan Allah Swt dan sdh melaksanakan sholat subuh, sholat dhuha dan muroja'ah, selanjutnya silahkan buka blog guru mapel sesuai jadwal, ikuti petunjuknya, tetap semangat

Petunjuk :
Buka link di bawah ini, dan kerjakan post test 3.11 


(Selamat mengerjakan & tetap semangat )