PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI KELAS IX
Rabu, 14 April 2021, Kelas IX / F dan IX / G
Kamis, 15 April 2021, Kelas
IX / D dan IX / E
Jum'at, 16 April 2021,
Kelas IX /A , IX / B, dan IX / C
Pertemuan Pertama
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Melalui pembelajaran daring dengan aplikasi Simaskot,Blogger dan Whatsapp,
peserta didik dapat: Menjelaskan Tradisi Islam di Nusantara
Assalamu'alaikum, apa khabar anak-anak sholeh & sholehah, smg kita semua dalam lindungan Allah Swt dan sdh melaksanakan sholat subuh, sholat dhuha dan muroja'ah, selanjutnya silahkan buka blog guru mapel sesuai jadwal, ikuti petunjuknya, tetap semangat
https://www.youtube.com/watch?v=gIlx6CG4WqM
Petunjuk:
Pahamilah Tradisi Islam di Nusantara
Tradisi Nusantara sebelum Islam
Sebelum tradisi Islam ada di Indonesia,
telah ada tradisi Hindu-Buddha. sehingga pada akhirnya terjadi akulturasi di
antara keduanya.
Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam
kebudayaan Indonesia, misalnya tampak pada seni rupa dan seni ukir.
Seni Islam yang berkembang di Nusantara adalah seni arsitektur, seni ukir, kaligrafi, seni tari, seni musik/suara, seni pertunjukan, dan seni sastra.
Tradisi atau budaya Islam yang berkembang di Nusantara, seperti Halal Bihalal, Tabot atau Tabuik, Kupatan, Sekaten, Grebeg, Grebeg Besar, Kerobok Maulid, Tradisi Rabu Kasan, Dugderan, Tumpeng, dan lainnya.
Umat Islam atau generasi muda dapat menjaga kelestarian tradisi Islam dengan cara melanjutkan keberadaannya atau mengembangkannya agar sesuai dengan perkembangan zaman.
Akulturasi Budaya Islam
Akulturasi merupakan proses percampuran antara unsur kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain sehingga terbentuk kebudayaan yang baru tanpa menghilangkan sama sekali ciri khas masing-masing kebudayaan lama.
Budaya Islam adalah segala
macam bentuk cipta, rasa, dan karsa yang berasal dan berkembang dalam
masyarakat serta telah mendapat pengaruh dari Islam.
Budaya dalam pandangan
Islam adalah sebuah tata nilai dan tradisi yang berkembang dari ajaran Islam.
Tradisi Islam adalah
kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan turun temurun oleh masyarakat, dan
di dalamnya mengandung ajaran-ajaran Islam.
Islam sesungguhnya membuka diri terhadap
budaya-budaya dari luar Islam. Islam mempersilakan siapa pun untuk berpendapat,
mengemukakan ide dan gagasan, ataupun menciptakan budaya-budaya tertentu,
asalkan sesuai prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Tidak melanggar ketentuan hukum halal-haram.
b.
Mendatangkan
mashlahat (ke-baikan) dan tidak menimbulkan mafsadat (kerusakan).
c.
Sesuai
dengan prinsip al-Wala` (kecintaan
yang hanya kepada Allah Swt. dan apa saja yang dicintai Allah Swt.) dan al-Bara` (berlepas diri dan membenci
dari apa saja yang dibenci oleh Allah Swt.).
Berikut ini adalah seni budaya Nusantara yang telah mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam.
1) Nama-Nama Bulan dalam Penanggalan Jawa
Masuknya Islam ke Indonesia, membawa pengaruh pada sistem penanggalan. Islam menggunakan kalender Hijriah yang berpatokan pada perputaran bulan. Bentuk akulturasi antara penanggalan Islam dan penanggalan Jawa dapat terlihat pada penamaan bulan sebagai berikut.
2) Seni Bangunan Masjid
3) Seni Ukir dan Kaligrafi
4) Seni Tari
5) Seni Musik
6) Seni Pertunjukan
7) Seni Sastra
Jenis-jenis karya sastra yang sesuai dengan ajaran Islam di antaranya
sebagai berikut.
Ø Babad
Babad adalah
dongeng yang sengaja diubah sebagai cerita sejarah. Dalam babad, tokoh, tempat,
dan peristiwa hampir semua ada daIam sejarah, tetapi penggambarannya dilakukan
secara berlebihan. Babad merupakan campuran antara fakta sejarah, mitos dan
kepercayaan. Contohnya Babad Tanah Jawi,
Babad Cirebon, Babad Mataram, Babad
Surakarta, Babad Giyanti, dan Babad Pakepung.
Di daerah
Melayu, babad dikenal dengan nama sejarah sarasilah (silsilah) atau tambo, yang
juga diberi judul hikayat. Contohnya Tambo Minangkabau, Hikayat Raja-raja
Pasai, dan Hikayat Sarasilah Perak.
Ø Hikayat
Hikayat adalah
cerita atau dongeng yang biasanya penuh dengan keajaiban dan keanehan. Tidak
jarang hikayat berpangkal pada tokoh-tokoh sejarah atau peristiwa yang
benar-benar terjadi. Hikayat yang terkenal adalah hikayat Raja-raja Pasai,
Hikayat 1001 malam, Hikayat Bayan Budiman dan lain-lain.
Ø Suluk
Ø
Suluk
adalah kitab-kitab yang menguraikan soal tasawuf. Kitab suluk sangat rnenarik
karena sifatnya pantheisme, yaitu menjelaskan tentang bersatunya manusia dengan
Tuhan (manunggaling kawulo lan Gusti).
Pujangga-pujangga kerajaan dan para wali yang menghasilkan karya-karya sastra
jenis suluk adalah seperti di bawah ini.
Sunan Bonang
mengembangkan ilmu suluk dalam bentuk puisi yang dibukukan dalam Kitab Bonang.
Hamzah Fansuri
menghasilkan karya sastra dalam bentuk puisi yang bernafaskan keislaman,
misalnya Syair Perahu dan Syair Dagang.
Syekh Yusuf,
seorang ulama Makassar yang diangkat sebagai pujangga di kerajaan Banten,
berhasil menulis beberapa buku tentang tasawuf.
8). Kesenian Debus
3. Melestarikan Tradisi Islam di Nusantara
Tradisi adalah kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan turun temurun oleh masyarakat.
Seni budaya, adat, dan tradisi yang
bernapaskan Islam tumbuh dan berkembang di Nusantara. Tradisi ini sangat
bermanfaat bagi penyebaran Islam di Nusantara. Untuk itulah, kita sebagai
generasi muda Islam harus mampu merawat, melestarikan, mengembangkan, dan
menghargai hasil karya para ulama terdahulu. Mengingat zaman modern sekarang
ini, ada sebagian kelompok yang mengharamkan dan ada sebagian yang
menghalalkan. Mereka yang mengharamkan tradisi beralasan pada zaman Rasulullah
saw. tidak pernah ada. Mereka yang membolehkan dengan dasar bahwa tradisi
tersebut digunakan sebagai sarana dakwah dan tidak bertentangan dengan syariat
Islam. Kita sebagai generasi penerus Islam harus bijaksana dalam menyikapi
tradisi tersebut. Memang, harus diakui ada tradisi-tradisi lokal yang tidak
sesuai dengan Islam. Tradisi seperti ini harus kita tolak dan buang supaya
tidak ditiru oleh generasi berikutnya.
Para ulama dan wali pada zaman dahulu tentu telah mempertimbang kan tradisi-tradisi tersebut dengan sangat matang baik dari segi madharat-mafsadat maupun halal-haramnya. Mereka sangat paham hukum agama sehingga tidak mungkin mereka menciptakan tradisi tanpa pertimbangan-pertimbangan tersebut.
Banyak sekali tradisi atau budaya Islam yang berkembang hingga saat ini. Semuanya mencerminkan kekhasan daerah atau tempat masing-masing. Berikut ini adalah beberapa tradisi atau budaya Islam dimaksud.
Halal Bihalal
Halal bihalal dilakukan pada Bulan Syawal, berupa acara saling bermaaf-maafan. Setelah umat Islam selesai puasa Ramadhan sebulan penuh, dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah Swt. Namun, dosa kepada sesama manusia belum akan diampuni Allah Swt. jika belum mendapat kehalalan atau dimaafkan oleh orang tersebut. Oleh karena itu tradisi halal bihalal dilakukan dalam rangka saling memaafkan atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan agar kembali kepada fitrah (kesucian). Tradisi ini erat kaitannya dengan perayaan Idul Fitri.
Tujuan halal bihalal selain saling bermaafan adalah untuk menjalin tali silaturahim dan mempererat tali persaudaraan. Sampai saat ini, tradisi ini masih dilakukan di semua lapisan masyarakat. Mulai keluarga, tingkat RT sampai istana kepresidenan. Bahkan, acara halal bihalal sudah menjadi tradisi nasional yang bernapaskan Islam.
Istilah halal bihalal berasal dari bahasa Arab (halla atau halal), tetapi tradisi halal bihalal itu sendiri adalah tradisi khas bangsa Indonesia, bukan berasal dari Timur Tengah. Bahkan, bisa jadi ketika arti kata ini ditanyakan kepada orang Arab, mereka akan kebingungan dalam menjawabnya.
Halal bihalal sebagai sebuah tradisi khas Islam Indonesia lahir dari sebuah proses sejarah. Tradisi ini digali dari kesadaran batin tokoh-tokoh umat Islam masa lalu untuk membangun hubungan yang harmonis (silaturahim) antar umat. Dengan acara halal bihalal, pemimpin agama, tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah akan berkumpul, saling berinteraksi dan saling bertukar informasi. Komunikasi ini akan mempererat kekeluargaan dan dapat menyelesaikan berbagai masalah yang ada.
Pada acara halal bihalal, semua orang mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Hal ini mengandung maksud bahwa ketika secara lahir, telah memaafkan yang ditandai dengan berjabat tangan atau mengucapkan kata maaf, batinnya juga harus dengan tulus memaaf kan dan tidak lagi tersisa rasa dendam dan sakit hati.
b. Tabot atau Tabuik
Tabot atau tabuik adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu dan Padang untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian Hasan dan Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad saw. Kedua cucu Rasulullah saw. ini gugur dalam peperangan di Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M). Perayaan di Tabot atau Tabuik pertama kali dilaksanakan oleh Syaikh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syaikh Burhanuddin menikah dengan wanita Bengkulu, kemudian keturunannya disebut sebagai keluarga Tabot. Upacara ini dilaksanakan dari tanggal 1 sampai 10 Muharram (berdasar kalendar Islam) setiap tahun.
Istilah tabot berasal dari kata Arab, “tabut”, yang secara harfiah berarti kotak kayu atau peti. Tidak ada catatan tertulis sejak kapan upacara Tabot mulai dikenal di Bengkulu. Namun, diduga kuat tradisi ini dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborough (1718-1719) di Bengkulu. Para tukang bangunan tersebut, didatangkan oleh Inggris dari Madras dan Bengali di bagian selatan India.
c. Kupatan (Bakdo Kupat)
Di Pulau Jawa, bahkan sudah berkembang ke daerah-daerah lain, terdapat tradisi kupatan. Tradisi membuat kupat ini biasanya dilakukan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, masyarakat berkumpul di suatu tempat seperti mushala dan masjid untuk mengadakan selamatan dengan hidangan yang didominasi kupat (ketupat). Kupat merupakan makanan yang terbuat dari beras dan dibungkus anyaman (longsong) dari janur kuning (daun kelapa yang masih muda). Sampai saat ini, ketupat menjadi maskot Hari Raya Idul Fitri. Ketupat memang sebagai makanan khas lebaran. Makanan itu ternyata bukan sekadar sajian pada hari kemenangan, tetapi punya makna mendalam dalam tradisi Jawa. Oleh para Wali, tradisi membuat kupat itu dijadikan sebagai sarana untuk syiar agama. Oleh sebagian besar masyarakat, kupat juga menjadi singkatan atau di-jarwo dhosok-kan menjadi rangkaian kata yang sesuai dengan momennya yaitu Lebaran. Kupat adalah singkatan dari ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan menjadi simbol untuk saling memaafkan.
d. Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta
Tradisi Sekaten dilaksanakan setiap tahun di Keraton Surakarta Jawa Tengah dan Keraton Yogyakarta. Tradisi ini dilaksanakan dan dilestarikan sebagai wujud mengenang jasa-jasa para Walisongo yang telah berhasil menyebarkan Islam di tanah Jawa. Peringatan yang lazim dinamai Maulud Nabi itu, oleh para wali disebut Sekaten, yang berasal dari kata syahadatain (dua kalimat Syahadat). Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu, setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan, diselingi dengan lagu-lagu yang berisi ajaran agama Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain.
Jadi, Sekaten diadakan untuk melestarikan tradisi para wali dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw. Sebagai tuntunan bagi umat manusia, diharapkan masyarakat yang datang ke Sekaten juga mempunyai motivasi untuk mendapatkan berkah dan meneladani Nabi Muhammad saw.
Dalam upacara Sekaten tersebut, disuguhkan gamelan pusaka peninggalan dinasti Majapahit yang telah dibawa ke Demak. Suguhan ini sebagai pertanda bahwa dalam berdakwah, para wali mengemasnya dengan menjalin kedekatan kepada masyarakat.
e. Grebeg
Grebeg merupakan tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan. Grebeg pertama kali diselenggarakan Sultan Hamengkubuwana ke-1 oleh Keraton Yogyakarta. Grebeg dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di Yogyakarta diselenggarakan 3 tahun sekali. Pertama, grebek pasa-syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr. Kedua, grebeg besar, diadakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah untuk merayakan Hari Raya Kurban. Ketiga, grebeg maulud setiap tanggal 12 Rabiul Awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw. Selain Kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebeg adalah Solo, Cirebon dan Kota Demak.
f. Grebeg Besar di Demak
Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang setiap tahun dilaksanakan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan datangnya Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban. Tradisi ini cukup menarik karena Demak merupakan pusat perjuangan Wali Songo dalam dakwah.
Pada awalnya, Grebeg Besar dilakukan
tanggal 10 Dzulhijjah tahun 1428 Caka dan dimaksudkan sekaligus untuk
memperingati genap 40 hari peresmian penyempurnaan Masjid Agung Demak. Mesjid
ini didirikan oleh Wali Songo pada tahun 1399 Caka, bertepatan 1477 Masehi.
Tahun berdirinya masjid ini tertulis pada bagian Candrasengkala “Lawang Trus
Gunaning Janmo”.
Pada tahun 1428, tertulis dalam Caka tersebut Sunan Giri meresmi kan penyempurnaan Masjid Demak. Tanpa diduga, pengunjung yang hadir sangat banyak. Kesempatan ini kemudian digunakan para Wali untuk melakukan dakwah Islam. Jadi, tujuan semula Grebeg Besar adalah untuk merayakan Hari Raya Kurban dan memperingati peresmian Masjid Demak.
g. Kerobok Maulid di Kutai dan Pawai Obor di Manado
Di kawasan Kedaton Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, juga diselenggarakan tradisi yang dinamakan Kerobok Maulid. Istilah Kerobok berasal dari bahasa Kutai yang artinya berkerubun atau berkerumun oleh orang banyak. Tradisi Kerobok Maulid dipusatkan di halaman Masjid Jami’ Hasanuddin, Tenggarong. Tradisi ini dilaksanakan dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw., tanggal 12 Rabiul Awwal.
Kegiatan Kerobok Maulid ini diawali dengan pembacaan Barzanji di Masjid Jami’ Hasanudin Tenggarong. Kemudian, dari Keraton Sultan Kutai, puluhan prajurit Kesultanan akan keluar dengan membawa usung-usungan yang berisi kue tradisional, puluhan bakul Sinto atau bunga rampai dan Astagona.
Usung-usungan ini kemudian dibawa
berkeliling antara Keraton dan Kedaton Sultan dan berakhir di Masjid Jami’
Hasanuddin. Kedatangan prajurit keraton dengan membawa Sinto, Astagona dan
kue-kue di Masjid Hasanuddin ini akan disambut dengan pembacaan Asrakal yang kemudian
membagi-bagikannya kepada warga masyarakat yang ada di dalam masjid. Akhir dari
upacara Kerobok ini ditandai dengan penyampaian hikmah maulid oleh seorang
ulama.
Lain di Kutai lain pula di Manado. Untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. warga muslim di Kota Manado, Sulawesi Utara, menggelar tradisi pawai obor. Obor yang dibawa berpawai oleh ribuan warga membuat jalan-jalan di Kota Manado terang. Bagi warga muslim setempat, pawai obor sudah jadi tradisi dan dilaksanakan turun-temurun sebagai simbol penerangan. Lebih lanjut, simbol penerangan itu bermakna bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw. adalah membawa ajaran yang menjadi cahaya penerang iman saat manusia hidup dalam kegelapan dan kemusyrikan.
h. Tradisi Rabu Kasan di Bangka
Tradisi Rabu Kasan dilaksanakan di Kabupaten Bangka setiap tahun, tepatnya pada hari rabu terakhir bulan Safar. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni Rabu Kasan berasal dari Kara Rabu Pungkasan (terakhir).
Upacara Rabu Kasan sebenarnya tidak hanya dilakukan di Bangka saja, tetapi juga di daerah lain, seperti di Bogor Jawa Barat dan Gresik Jawa Timur. Pada dasarnya maksud dari tradisi ini sama, yaitu untuk memohon kepada Allah Swt. agar dijauhkan dari bala’ (musibah dan bencana).
Di Kabupaten Bangka, tradisi ini dipusatkan di desa Air Anyer, Kecamatan Merawang. Sehari sebelum upacara Rabu Kasan di Bangka diadakan, semua penduduk telah menyiapkan segala keperluan upacara tersebut seperti ketupat tolak balak, air wafak, dan makanan untuk dimakan bersama pada hari Rabu esok hari.
Tepat pada hari Rabu Kasan, kira-kira pukul 07.00 WIB semua penduduk telah hadir di tempat upacara dengan membawa makanan dan ketupat tolak bala sebanyak jumlah keluarga masing-masing. Acara diawali dengan berdirinya seseorang di depan pintu masjid dan menghadap keluar lalu mengumandangkan azan. Lalu disusul dengan pembacaan doa bersama-sama. Selesai berdoa semua yang hadir menarik atau melepaskan anyaman ketupat tolak balak yang telah tersedia tadi, satu per satu menurut jumlah yang dibawa sambil menyebut nama keluarganya masing-masing.
Kemudian, dilanjutkan dengan acara makan
bersama. Setelah itu, masing-masing pergi mengambil air wafak yang telah
disediakan untuk semua anggota keluarganya. Setelah selesai acara ini, mereka
pulang dan bersilahturahmi ke rumah tetangga atau keluarganya.
i. Dugderan di Semarang
Tradisi Dugderan merupakan tradisi khas yang dilakukan oleh masyarakat Semarang, Jawa Tengah. Tradisi Dugderan dilakukan untuk menyambut datangnya bulan puasa. Dugderan biasanya diawali dengan pemberangkatan peserta karnaval dari Balaikota Semarang.
Ritual dugderan akan dilaksanakan
setelah salat Asar yang diawali dengan musyawarah untuk menentukan awal bulan
Ramadhan yang diikuti oleh para ulama. Hasil musyawarah itu kemudian diumumkan
kepada khalayak. Sebagai tanda dimulainya berpuasa, dilakukan pemukulan bedug.
Hasil musyawarah ulama yang telah dibacakan itu kemudian diserahkan kepada
Kanjeng Gubernur Jawa Tengah. Setelah itu, Kanjeng Bupati Semarang (Walikota
Semarang) dan Gubernur bersama-sama memukul bedug kemudian diakhiri dengan doa.
j. Budaya Tumpeng
Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-pauknya dalam bentuk kerucut. Nasi tumpeng umumnya berupa nasi kuning, atau nasi uduk. Cara penyajian nasi ini khas Jawa atau masyarakat Betawi keturunan Jawa, dan biasanya dibuat pada saat kenduri atau perayaan suatu kejadian penting. Meskipun demikian, budaya tumpeng sudah menjadi tradisi nasional bangsa Indonesia. Tumpeng biasa disajikan di atas tampah (wadah tradisional) dan dialasi daun pisang. Ada tradisi tidak tertulis yang menganjurkan bahwa pucuk dari kerucut tumpeng dihidangkan bagi orang yang dituakan dari orang-orang yang hadir. Ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tersebut. Saat ini, budaya tumpeng sudah menjadi tradisi nasional bangsa Indonesia.
Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini!
Soal : Kerjakan di kertas selembar dan hasilnya kirim via WA japri ke 081279568990
1. Sebutkan contoh pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam budaya masyarakat Indonesia sebelum Islam!
2.
Sebutkan
tiga prinsip Islam dalam memandang sebuah budaya!
3.
Ceritakan
sejarah Grebeg Besar di Demak!
Selamat belajar dan tetap semangat
Rabu, 21 April 2021, Kelas IX / F dan IX / G
Kamis, 22 April 2021, Kelas IX / D dan IX / E
Jum'at, 23 April 2021, Kelas IX /A , IX / B, dan IX / C
Kompetensi Dasar : 3.13 Tradisi Islam di Nusantara
Materi : Menelusuri Tradisi Islam di Nusantara
Pertemuan kedua
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Melalui pembelajaran daring dengan aplikasi google drive, peserta didik dapat: mengerjakan post test 3.13
Assalamu'alaikum, apa khabar anak-anak sholeh & sholehah, smg kita semua dalam lindungan Allah Swt dan sdh melaksanakan sholat subuh, sholat dhuha dan muroja'ah, selanjutnya silahkan buka blog guru mapel sesuai jadwal, ikuti petunjuknya, tetap semangat
Terimakasih pak
BalasHapusAmanda Fitri Yani 9d
Terima kasih pak
BalasHapusBanyu laksana bimantara 9E
terimakasih pak
BalasHapusfarida febrian f 9E
Terima kasih pak
BalasHapusKlara Rahma 9e
Terimakasih pak
BalasHapusAsyifa nur Annisa 9D
Terimakasih pak
BalasHapusNazwa amelia 9a
Baik pak terima kasih
BalasHapusAthallah Rafif A 9e
terimakasih pak
BalasHapussiti astiya zulfa 9d
terimakasih pak
BalasHapusadara elma 9d
Terimakasih pak
BalasHapusNeza agnesia 9D
terimakasih pak
BalasHapusbalqis zahra fairus 9e
Terimakasih pak
BalasHapus-annisa Lutfiah cessaria 9E
terimakasih pak
BalasHapussalsabilah puspa 9d
Terima kasih pak
BalasHapusRizky Kurniawan 9d
Terima kasih pak
BalasHapusR.wiguna Bimasenda Alif
9e
Terima kasih pak
BalasHapusReyhan Pratama 9D
Terima kasih Pak
BalasHapusMelda Rizta 9E
Terimakasih pak
BalasHapusayu Maharani 9d
trimakasih pak atas materinya
BalasHapusBima cahya ramadhan 9D
Terima kasih pak
BalasHapusRiffa Yudika P 9D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih pak
BalasHapusDedi setiawan 9d
Terimakasih pak
BalasHapusRisky 9e
Terimakasih pak
BalasHapus-abel nadila zhra 9d
Terimakasih pak
BalasHapusNur Arafah siano 9e
Terima kasih pak
BalasHapusRifki Yudika 9D
Terima kasih pak
BalasHapusM.Faqih rahman 9E
Terimakasih pak
BalasHapusM.pandu erza k
9e
Terimakasih pak
BalasHapusAina niken r 9E
Terima kasih pak
BalasHapusAldo Yulizar 9d
Terima kasih pak
BalasHapusDecky Aprilian 9D
Terima kasih pak
BalasHapusNajwa Azzukhrufiah
Kelas 9D
Terimakasih pak
BalasHapusRafli rahmat dani 9D
Oke pak terima kasih
BalasHapus-Akbar Maulana 9A
Ok pak terimakasih
BalasHapus-salsabila cintami 9b
Terima kasih pak
BalasHapusMuhammad Daffa al haaq 9.B
trmksi pak
BalasHapus- shelsia 9A
Baik Pak Terimakasih
BalasHapus-Ariel 9A
Terima kasih pak
BalasHapusAlfina mayrosa 9A
Terima kasih pak
BalasHapus-nabila putri 9a
Terimakasih pak
BalasHapus—thabitha 9a
terima kasih pak
BalasHapussagita abdhi dharma 9b
terima kasih pak..
BalasHapus-ikhsan 9a
Terimakasih pak
BalasHapus-Daranatasya IX A
Terimakasih pak
BalasHapus-sasta humayra 9c
Terima kasih pak
BalasHapusOktaviana safitri 9B
Terima kasih tugas nya pak
BalasHapusterimakasih pak
BalasHapusRaissa Aulia 9A
Terima kasih pak
BalasHapus-firza9a
Terima kasih pak
BalasHapusAlita Aura 9b
Terima kasih pak
BalasHapusFavian Arkaanda 9B
terimakasih pak
BalasHapus-Nabilla Syahiya 9C
Terimakasih pak
BalasHapusFarel angger 9a
terimakasih pak
BalasHapusAmanda Shafa 9C
Terimakasih pak
BalasHapusRasya Indi r.9c
Terima kasih pak
BalasHapusRadit heka ramadhan 9b
terimakasih pak
BalasHapus—Saskia Salsabila 9C
Terima kasih pak
BalasHapus—M.farid nur rasyid 9C
Terimakasih pak
BalasHapusAlyaa raisya Rahmadhani IX c
Terimakasih pak
BalasHapus-Clarisma Hana A 9C
terimakasih pak
BalasHapusManda vivian andreans 9b
Terima kasih pak
BalasHapusCaesar Abdurrahman 9B
Terimakasih pak
BalasHapusRafi ahmad b 9c
Terimakasih, pak.
BalasHapusZafira 9a
terimakasih pak
BalasHapus-wahyu tri fadhilah 9a
terimakasih pak
BalasHapus-wahyu tri fadhilah 9a
Terimakasih pak
BalasHapus-putri mayori 9a
Terimakasih Pak
BalasHapusM.Dzaky Taruna 9c
Terima kasih pak
BalasHapus- Vika Aulia 9a
Terimakasih pak
BalasHapus-dhea rachma 9C
Terima kasih pak
BalasHapusNabil aura hasya 9b
terimakasih pak
BalasHapusnazwa amelia 9a
Terima kasih pak
BalasHapusSultan Qurrahman Pasya
IXB
Terimakasih pak
BalasHapusZeta rama efendi 9c
terimakasih pak
BalasHapusaurora zahrani f 9c
terima kasih pak
BalasHapus-dhiki jang jaya putra 9a
terima kasih pak
BalasHapusalina 9a
Terima kasih pak
BalasHapus-M.Azra 9A
oke pak terimakasi
BalasHapusshafira intan zahrani 9b
Terimakasih pak
BalasHapus—Azzura9A
Terima kasih pak
BalasHapus-Muhammad Fathi Farhat 9c
Terimakasih pak
BalasHapusGama thorfa riyadi 9f
Terimakasih pak
BalasHapusAffan fazle mawla 9G
Terimakasih pak
BalasHapusLuthfia 9F
Terimakasih pk
BalasHapusSherly
terima kasih pak
BalasHapusfalsya nanda 9f
Terima kasih pak
BalasHapus__Suci Ramadhani 9G
Terima kasih pak
BalasHapusDewinta Fortuna Augustin 9f
Terima kasih Pak
BalasHapusMelda Rizta 9E
terima kasih pak
BalasHapusklara rahma 9e
Terima Kasih Pak
BalasHapusSalsabila 9e
Terimakasih pak
BalasHapus-Annisa Lutfiah cessaria 9E
Terimakasih pak
BalasHapusAina niken r 9E
Terima kasih pak
BalasHapusNajwa Azzukhrufiah
Kelas 9D
Terimakasih pak
BalasHapusBanyu laksana bimantara 9E
Terimakasih pak
BalasHapusAsyifa nur Annisa 9D
Terima kasih pak
BalasHapusDaffa satria reffandi 9d
Terima kasih pak
BalasHapusM.Faqih rahman 9E
terimakasih pak
BalasHapusfarida febrian f 9E
Terima kasih pak
BalasHapusRizky Kurniawan 9d
Terimakasih pak
BalasHapusWiarya Winata 9e
Trimakasih pak
BalasHapusM.Rafi fazli 9E
Terimakasih pak
BalasHapusAmanda triadhana 9e
Terima kasih pak
BalasHapusR.wiguna bimasenda Alif
9e
Terima kasih pak
BalasHapusAldo Yulizar 9d
Terima kasih pak
BalasHapusRifki Yudika 9D
terimakasih pak
BalasHapussiti astiya zulfa 9d
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih pak
BalasHapusNeza agnesia 9D
Terima kasih pak
BalasHapusRiffa Yudika P 9D
Terimakasih pak
BalasHapus-abell nadila zahra 9d
Terimakasih pak
BalasHapusRisky 9e
Terima kasih pak
BalasHapusDecky Aprilian 9d
terimakasih pak
BalasHapusadara elma 9d
terimakasih pak
BalasHapussalsabilah puspa 9d
Terimakasih pak
BalasHapus-salsabila cintami 9b
trmksi pak
BalasHapus- Shelsia 9A
Terima kasih pak
BalasHapus-nabila putri 9a
Terimakasih pak
BalasHapus—thabitha 9a
Terima kasih pak
BalasHapusOktaviana safitri 9B
terimakasih pak
BalasHapus-Nabilla Syahiya 9C
Terimakasih pak
BalasHapus-Daranatasya Kaila Bulfiah 9A
Terima kasih pak
BalasHapusFavian Arkaanda 9B
Terimakasih pak
BalasHapusRafi ahmad b 9c
Terima kasih pak
BalasHapusRadit heka ramadhan 9b
Terima kasih pak
BalasHapusAlita Aura 9b
terimakasih pak
BalasHapus-nazwa amelia 9a
Oke pak terima kasih
BalasHapus-Akbar Maulana 9A
terima kasih pak
BalasHapus-lala kauria 9A
Terima kasih pak
BalasHapusCaesar Abdurrahman 9B
Terima Kasih Pak
BalasHapusM.Farhan 9c
Terima kasih pak
BalasHapus-M.Azra 9A
Terima kasih pak
BalasHapus-Muhammad Fathi Farhat 9c
Terimakasih, pak.
BalasHapusZafira 9a
terimakasih pak
BalasHapussagita 9b